Hasto PDIP Ungkap Alasan Partainya Tak Bisa Pecat Arteria Dahlan Gara-gara Ributkan Bahasa Sunda

Kamis, 27 Januari 2022 | 16:54 WIB
Hasto PDIP Ungkap Alasan Partainya Tak Bisa Pecat Arteria Dahlan Gara-gara Ributkan Bahasa Sunda
Arteria Dahlan. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik pernyataan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan soal Kajati berbahasa sunda terus menuai sorotan. Bahkan sampai muncul desakan agar Arteria dipecat dari PDI Perjuangan atau PDIP. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya sudah memanggil Arteria untuk mendengar penjelasannya terkait pernyataannya tersebut. Bahkan PDIP disebutnya telah memberikan sanksi peringatan keras ke Arteria. 

"Yang bersangkutan (Arteria) menyatakan permohonan maaf setulus-tulusnya dan kemudian juga menyatakan  penyesalannya sedalam-dalamnya dan kemudian partai juga sudah memberikan sanksi peringatan berat," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022). 

Hasto mengatakan, Arteria sudah menyesali pernyataannya tersebut. Menurutnya, yang bersangkutan juga sudah memetik pelajaran dari kasus tersebut. 

Baca Juga: Sebut Tender Sirkuit Formula E Gagal karena Tak Laku, PDIP: Perusahaan Tak Mau Ambil Risiko

Sekretatis Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi pelaporan Arteria Dahlan ke MKD DPR terkait polemik Kajati berbahasa Sunda, Kamis (27/1/2022). [Suara.com/Bagaskara]
Sekretatis Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi pelaporan Arteria Dahlan ke MKD DPR terkait polemik Kajati berbahasa Sunda, Kamis (27/1/2022). [Suara.com/Bagaskara]

"Tentu dia belajar banyak dari persoalan ini kami juga melihat bagaimana aspirasi yang diberikan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Hasto menegaskan, meski apa yang dilakukan Arteria tersebut berdasarkan individu, PDIP tetap melakukan autokritik. 

"Partai meskipun apa yang dilakukan saudara Arteria itu adalah individu sebagai anggota, tetapi partai juga melakukan autokritik melakukan langkah-langlah perbaikan," tuturnya. 

Selain itu, terkait dengan apakah ada kekhawatiran teehadap efek elektoral PDIP terutama di Jawa Barat dari adanya kasus Arteria, Hasto menegaskan suara partai tidak tergantung pada satu orang saja. 

"Basis elektoral itu dibangun melalui kerja-kerja kolektif, bukan satu orang, jadi partai terus melakukan kerja-kerja ke bawah. Dan urusan pemenangan pemilu itu nanti rakyat yang menentukan. Tugas partai terus berbuat kebaikan dengan tiga pilar partai yang melalui gerakan ke bawah seperti dilaksanakan pada HUT partai ini," tandasnya. 

Baca Juga: Hasto PDIP Ungkap Banyak Nama Telah Dikantongi Jokowi untuk Pimpin IKN Nusantara, Siapa Saja?

Desak PDIP Pecat Arteria

Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat meminta kepada DPP PDI Perjuangan agar memecat Arteria Dahlan sebagai kader PDI Perjuangan buntut pernyataannya yang mempermasalahkan Bahasa Sunda. 

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan permintaan tersebut telah dilayangkan ke DPP PDI Perjuangan melalui surat permohonan pemberian sanksi. Menurut dia, PDI Perjuangan meminta DPP memberi sanksi terberat kepada Arteria. 

"Tadi (rekomendasi) sanksi yang paling berat. Sanksi ada beberapa dari mulai teguran, peringatan, sampai dengan pemecatan," kata Ono di Bandung, Jawa Barat, Kamis. 

Meski begitu, menurut dia, pemecatan itu merupakan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Permintaan pemecatan itu, kata dia, dilakukan sebagai peringatan keras bagi Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut. 

Menurut dia, hal yang dilakukan Arteria Dahlan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang kader PDI Perjuangan. Dari kemarin pun, katanya, banyak kader PDI Perjuangan di Jabar yang menyampaikan hal serupa. 

Ia mengatakan ideologi Pancasila bagi PDI Perjuangan bukan hanya dalam tekstual, tapi diwajibkan untuk membumikan Pancasila. Salah satunya, kata dia, harus mengagungkan seluruh suku, budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia. 

“Karena itu merupakan sebuah perwujudan bagaimana Pancasila itu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan Pancasila yang intisarinya gotong royong,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI