Besok, Polisi Pastikan Edy Mulyadi Bersedia Hadir Diperiksa dalam Kasus Kalimantan Tempat Jin Buang Anak

Kamis, 27 Januari 2022 | 16:52 WIB
Besok, Polisi Pastikan Edy Mulyadi Bersedia Hadir Diperiksa dalam Kasus Kalimantan Tempat Jin Buang Anak
Edy Mulyadi (Kaltim Today)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Edy Mulyadi akan hadir memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri besok. Dia hadir untuk diperiksa terkait kasus 'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak'.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan ini berdasar informasi yang diterima dari tim kuasa hukum Edy Mulyadi. 

"Yang bersangkutan menyatakan bersedia diperiksa besok hari Jumat pukul 10.00 WIB," kata Ramadhan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2022).

Dalam perkara ini, kata Ramadhan, penyidik telah memeriksa 38 saksi. Delapan di antaranya merupakan saksi ahli. 

"Kami sampaikan proses penanganan perkara masih berjalan," katanya.

Sementara itu, Tim hukum Edy Mulyadi yang tergabung dalam Koalisi Persaudaraan & Advokasi Umat (KPAU) sebelumnya Polri turut mengusut tuntas kasus 'Bahasa Sunda' Arteria Dahlan.

Dia berharap, Polri tidak hanya mengusut kasus 'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak' yang menjerat kliennya. 

Ketua KPAU Ahmad Khozinudin meminta Polri untuk bertindak adil. Apalagi, kata dia, Arteria sejatinya lebih dulu dilaporkan ke polisi soal kasus 'Bahasa Sunda'.

"Tidak boleh hanya ujaran Edy Mulyadi yang dianggap 'menyinggung' masyarakat Kalimantan yang diproses hukum, sementara ujaran Arteria Dahlan tentang bahasa Sunda yang lebih dahulu dituntut masyarakat Sunda malah dikesampingkan. Polri harus bersikap adil, polri harus bertindak Presisi," kata Ahmad kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Tebus Kesalahan karena Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Wajib Jalani Sidang dan Hukum Adat Dayak

Menurut Ahmad, sudah semestinya setiap orang di posisikan sama di hadapan hukum. Sehingga, tidak boleh ada yang terkesan kebal hukum

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI