Presiden Jokowi Baru Mencanangkan Pengembangan Medical Tourism di Indonesia, Mantan Ketua IDI: Sudah Terlambat

Kamis, 27 Januari 2022 | 14:54 WIB
Presiden Jokowi Baru Mencanangkan Pengembangan Medical Tourism di Indonesia, Mantan Ketua IDI: Sudah Terlambat
Presiden Jokowi di tengah-tengah agenda Rumah Sakit (RS) Internasional Bali yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Bali, pada Senin (27/12/2021). [BPMI Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Misalnya keuntungan yang diperoleh 2016 di lingkup dunia adalah mencapai USD 61 billion , dan seandainya 2023 di estimasi  tentu dengan perhitungan yang diperoleh adalah USD 165 Billion " kata dia.

Ia pun mencontohkan Singapura yang memperoleh keuntungan medical tourism di tahun 2016 sebesar USD 1,5  Billion dan bertambah setiap tahun 13,6 persen.

"Jadi tentunya kalau kita bicara tentang medical tulisan, tentunya kita harus mempunyai kemampuan pelayanan high technology dan nuansa lokasi. Nah itu sudah dimuat dalam undang-undang pendidikan kedokteran baru  pasal 43-44, pasal 69,pasal 58 -60, pasal 60- 61 dan pasal 21 22," papar Ilham.

Sehingga kata Ilham, untuk mendapatkan keuntungan dari medical torurism, perlunya meningkatkan kemampuan teknologi yang terkini atau high technology, bedah robotik hingga mata.

"Kalau kita melihat apa yang dapat kita jual, komoditas kesehatan Indonesia dengan syarat harus meningkatkan kemampuan high teknologi yang pertama adalah bedah robotik, bayi tabung Kemudian bedaf saraf dan dental dan kedokteran estetika dan mata. Tentunya diperlukan juga alat alat, misalnya kami di RS Bunda menggunakan merek Da-vinci," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI