
Beliau merasa tidak kejam namun meminta mahasiswa bimbingannya untuk dewasa dan bertanggungjawab.
"Selesaikan apa yang kalian mulai, atur waktu sebisa kalian. Selesaikan masalah non akademisnya satu-satu. Skripsi belakangan enggak apa-apa. Just let me know apa susahnya," pesan dosen ini.
Beliau mengatakan tidak akan pernah meninggalkan mahasiswa bimbingannya.
Namun beliau berpendapat terkadang mahasiswanya sendiri yang memilih tidak berani menyelesaikan skripsi mereka.
Dosen itu menjelaskan apabila tidak perlu skripsi yang sempurna. Apapun hasilnya beliau dan mahasiswa adalah tim. Jika ada kesalahan bisa memperbaiki skripsi bersama-sama.
"Dijadikan sebisa-bisanya. Jelek? Tipis? Awut-awutan? Enggak apa-apa. Kita satu tim, saya bukan musuhmu, saya partnermu. Kita perbaiki sama-sama. Bisa ya?" terang dosen pada mahasiswa bimbingannya.
Para pengguna Twitter yang membaca cuitan pesan dosen itu memberikan respon postitif.
"Dosenmu bener, yang buat lama skripsi yang terbesar itu rasa malas. Waktu aku skripsi, duh stresnya. Padahal saat itu dospem sangat baik dan orangtua enggak ngepush buat buru-buru lulus. Tapi diri ini saja malas," komentar seorang warganet.
Baca Juga: Wanita Sedih Gegara Jemuran Diambil Orang dan Dibuang di Ladang Tetangga, Publik Sarankan Ini
"Dosennya sama-sama pergertian ke anak bimbingannya kayak aku dulu. Semangat ya! Capek istirahat!" ucap yang lain.
BERITA TERKAIT
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
12 April 2025 | 19:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI