Soal Sosok yang Jadi Kepala Otorita IKN, Ngabalin: Kalau Presiden Pilih Ahok, Kenapa?

Kamis, 27 Januari 2022 | 14:34 WIB
Soal Sosok yang Jadi Kepala Otorita IKN, Ngabalin: Kalau Presiden Pilih Ahok, Kenapa?
Ali Ngabalin [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan soal pembentukan tim kecil untuk memilih sosok Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, tim kecil yang dibentuk itu bukan untuk seleksi.

Ngabalin mengatakan, tim kecil tersebut dibentuk untuk mengevaluasi, memberikan masukan hingga pertimbangan.

"Tapi, paling tidak tim kecil itu mengevaluasi, memberikan masukan, memberikan pertimbangan. Bahwa nanti presiden punya hak prerogatif ya. Begitu menurut kententuan UU," jelas Ngabalin, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Paguyuban Pasundan Berharap Presiden Jokowi Tunjuk Ridwan Kamil Jadi Kepala Ibu Kota Negara Nusantara

Ngabalin memberikan komentar mengenai sosok yang nantinya akan dipilih oleh Jokowi.

Ia mengatakan belum mengetahui siapa yang akan dipilih Jokowi.

Akan tetapi pada 2020, Ngabalin mengatakan Jokowi sempat menyebutkan nama-nama yang potensial.

Nama-nama tersebut yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyono dan Azwar Anas.

Jokowi juga menyebutkan bahwa sosok kepala otorita IKN berlatar belakang arsitek dan memiliki pengalaman memimpin daerah.

Baca Juga: Jadi Tersangka Laporan Anak Ahok, Ayu Thalia Penuhi Panggilan Polisi

"Tahun 2020 Presiden telah menyebut kriteria kepala IKN. Ada Azwar Anas, Mas Bambang, ada Ahok, ada Tumiyana. Belakangan presiden ada menyebutkan juga mereka engineer, seorang insinyur, punya latar belakang sukses memimpin daerah, arsitek, ya toh? Jadi, udah segitu aja, sewilayah situ aja," kata Ngabalin.

Ia mengatakan Jokowi akan memilih sosok terbaik untuk menjadi kepala otorita IKN.

Ngabalin kemudian menyinggung nama Ahok.

"Nah, kemudian kalau nanti Presiden kemudian memilih satu di antara kriteria yang beliau sebutkan. Atau sebutlah beliau memilih Ahok. Kenapa mesti ada orang yang resah, gelisah, terganggu kalau presiden memilih Ahok?" ujarnya.

Ia memberikan komentar apabila ada yang merasa gelisah dengan nama Ahok sebagai calon kepala otorita IKN maka tidak rasional.

"Kan tidak rasional itu. Kalau nanti presiden memilih Ahok. Kemudian, kenapa orang pada gemes, pada gatel badannya kan lucu," bebernya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI