Setelah Dachau, Sachsenhausen, Buchenwald, Flossenbürg, Mauthausen dan kamp wanita Ravensbrück, Auschwitz adalah kamp konsentrasi ketujuh yang secara bertahap didirikan oleh Nazi — dan sejauh ini yang terbesar.
Lokasi di pinggiran kota kecil Owicim di Polandia direncanakan sebagai lokasi kamp dengan ukuran berbeda.
Selain kamp utama (Auschwitz I), dan kamp pemusnahan besar Birkenau (Auschwitz II), di mana krematorium berada, ada kamp eksternal yang lebih kecil serta kamp kerja Buna dan Monowitz (Auschwitz III).
Sejalan dengan keputusan yang diambil pada Konferensi Wannsee, Auschwitz diubah menjadi pabrik kematian sistematis dengan proporsi yang tak terbayangkan pada musim semi 1942.
Sebagai komandan SS dari kamp konsentrasi dan pemusnahan Auschwitz, Rudolf Höss mengatur para penjaga dan seluruh administrasi kamp dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis pembunuhan massal, sampai penggantinya pada November 1943.
5. Zona pengaruh SS
Pada musim semi 1942, 2.000 penjaga keamanan SS telah dipekerjakan di Auschwitz. Pada akhir musim panas tahun 1944, sudah ada lebih dari 4.000 anggota SS bertugas di kamp penampungan itu, ditambah dengan penjaga kamp, juru ketik atau perawat, yang termasuk personel tanpa lencana pangkat.
Di luar kamp penampungan, SS mengelola pemukiman untuk anggotanya dan pekerja beserta keluarganya. Pemukiman untuk sekitar 8000 orang itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
6. Pabrik kematian
Baca Juga: Kisah Sembilan Perempuan yang Selamat dari Tahanan Nazi
Sejak 1942, kamp-kamp di Auschwitz menjadi lokasi pemusnah massal yang dikelola secara sistematis.