Suara.com - Cerita cewek yang pergi ke rumah sakit jiwa (RSJ) karena memiliki masalah kesehatan mental menjadi viral. Ia menceritakan ucapan driver ojek online atau ojol yang sangat nyelekit saat mengantarnya ke RSJ.
Curhatan cewek ini dibagikan oleh akun TikTok @/mi***. Cewek ini mengatakan dirinya berniat memeriksakan diri ke psikiater setelah tidak berhasil saat menjalani sesi dengan psikolog.
"Setelah gak mempan ke psikolog, akhirnya ke psikiater," curhat cewek ini sebagai keterangan TikTok seperti dikutip Suara.com, Kamis (27/1/2022).
Cewek ini berangkat ke RSJ dengan menggunakan layanan ojol. Dalam perjalanan, sang driver ojol lantas bertanya mengenai alasannya berkunjung ke RSJ.
Baca Juga: Viral Spanduk Toko Kelontong Tema Ikatan Cinta, Foto Mas Al Buat Warganet Salfok: Salah Server
Sang cewek lantas menjawab dirinya berniat memeriksakan diri ke dokter. Tak disangka, driver ojol tersebut justru tertawa dan mengatakan hal yang membuatnya sakit hati.
Sang ojol terdengar lega saat mendengar klien yang memboncengnya itu hanya pergi ke dokter. Pasalnya, driver mengira cewek itu "gila" sehingga pergi ke RSJ.
"Di jalan ojol nanya, 'Kak tinggal di RSJ?'. Kubales, 'Enggak. Cuma ke dokter'. Dia bales, 'Aduh bagus deh. Sata kira saya bonceng orang gila hahaha'," beber sang cewek.
Kata-kata driver ojol itu tentu membuat sang cewek menjadi sakit hati. Namun, ia tetap berusaha fokus menangani penyakit mental yang dideritanya dengan berkonsultasi ke psikiater.
"Agak sakit dengernya, but anyway see you RSJ. Kita ketemu 2 minggu lagi," kata sang cewek.
Baca Juga: Anak SMA Pamer Bawa Pikap ke Sekolah, Penampakan Mobilnya Bikin Warganet Tercengang
Lebih lanjut, cewek ini mengenang masa kecilnya yang kerap menjadikan RSJ sebagai bahan candaan. Ia mengakui dulu saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia selalu naik bus melewati RSJ setiap pulang sekolah.
Kala itu, ia ataupun teman-temannya sering bercanda menyebut RSJ sebagai rumah. Ia pun tidak menyangka jika saat besar dirinya benar-benar datang ke RSJ sebagai pasien.
"Dulu pas SD suka bercanda sama temen se-bus sekolah setiap lewat RSJ. Gak turun? Rumah kamu kan di RSJ? Terus kita semua ketawa. Siapa yang sangka sekarang beneran kesini," curhat cewek ini.
Kendati demikian, cewek ini tetap berani menceritakan kisahnya. Ia juga menyebut biaya psikiater di RSJ tersebut tergolong murah, dan bahkan masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan di RSJ dengan menggunakan RSJ.
"Biaya psikiater di sini tergolong murah. Bisa BPJS juga," ucap cewek ini.
Kisah cewek ini mengenai penyakit mental yang dialaminya langsung menuai simpati warganet. Mereka menuliskan beragam dukungan sampai edukasi mengenai pentingnya membicarakan masalah kesehatan mental agar tidak dijadikan bahan candaan.
"Jadi dewasa emang berat banget, tapi tetap harus semangat," dukung warganet.
"Mental health itu penting tapi banyak orang menganggap remeh. Coba sudah kena yang negremehin baru tahu," komentar warganet.
"Abang ojol jangan kasih bintang 5, gak ramah," kritik warganet.
"Kalau diledekin lagi sama ojol, besok-besok saya yang anterin aja kak gratis kok," kata warganet.
"Plis banget jangan dibencandain, karena kita gak tahu apa yang sebenarnya dia rasain," pesan warganet.
"Sama, dulu pas kecil sering banget ngejek RSJ dan sekarang baru nyadar harusnya hal seperti itu nggak dijadikan bahan hinaan," aku warganet.
Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Isu kesehatan mental makin menjadi perhatian banyak orang, lantaran kondisi sekarang yang memang makin terasa berat. Sontak, kunjungan ke psikolog dan psikiater juga turut meningkat.
Banyak orang yang mengalami salah persepsi atas kedua profesi ini. yang menjadi titik kesamaan adalah bahwa keduanya ada untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Namun ternyata secara mendasar, ada perbedaan yang sangat mencolok.
Psikolog adalah profesi yang didapatkan setelah mengambil pendidikan psikologi. Setelah itu, seorang bisa harus mengambil program profesi untuk belajar langsung bagaimana menerapkan ilmu yang sudah didapatkan kepada pasiennya.
Psikolog menangani kasus kejiwaan dan mendiagnosis gejala psikologi yang muncul. Yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan psikoterapi, dan tanpa menggunakan obat-obatan. Pendekatan psikososial digunakan jadi andalan dalam mengatasi masalah mental yang dimiliki.
Jika psikolog berakar dari kuliah di fakultas psikologi, maka psikiater berangkat dari ilmu kedokteran. Setelah kuliah di fakultas ini diselesaikan, kemudian seorang akan mengambil spesialisasi di kejiwaan sehingga bisa meneruskan jalur karir menjadi psikiater.
Berbeda dengan psikolog yang mengandalkan pendekatan psikososial untuk membantu mengatasi kondisi kejiwaan yang dimiliki pasien, psikiater lebih mengandalkan obat-obatan yang diresepkan dengan dasar analisa yang sudah dimiliki. Acuannya adalah bahwa kesehatan mental dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kandungan kimia pada bagian otak manusia.
Video yang mungkin Anda lewatkan: