Siti Fadilah Ngakak Lihat Ibu-ibu Jadi Joki Vaksin: Orang Indonesia Sakti Bukan Main

Kamis, 27 Januari 2022 | 10:10 WIB
Siti Fadilah Ngakak Lihat Ibu-ibu Jadi Joki Vaksin: Orang Indonesia Sakti Bukan Main
Siti Fadilah Ngakak Lihat Ibu-ibu Jadi Joki Vaksin. (YouTube/Siti Fadilah Supari Channel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari berbicara mengenai vaksin booster. Ia juga menyoroti berita mengenai adanya warga yang menjadi joki vaksin Covid-19 di Tanah Air.

Hal ini diketahui dari tayangan video di akun YouTube milik Siti Fadilah, yakni Siti Fadilah Supari Channel. Ia membagikan video berjudul "Booster Untuk Siapa?" pada Selasa (25/1/2022).

Dalam video, Siti Fadilah membahas panjang lebar mengenai perlu tidaknya vaksin booster bagi warga Indonesia. Ia akhirnya memiliki kesimpulan jika masyarakat Indonesia tidak perlu takut jika memang pada akhirnya diwajibkan untuk vaksin booster.

"Kita tidak bisa apa-apa. Saya tidak dalam kompetensi untuk menahan (upaya vaksin booster). Itu adalah kebijakannya Pak Budi (Menkes RI). Pak Budi pasti memiliki alasan-alasan tertentu untuk melakukan itu," kata Siti seperti dikutip Suara.com,  Rabu (26/1/2022).

Baca Juga: Melonjak 232,2 Persen, BNI Raup Laba Bersih Rp 10,89 Triliun Sepanjang Tahun 2021

"Tentu saja mereka pasti bertanggung jawab kepada Tuhannya masing-masing. Saya tidak bisa interfield itu, jadinya ya tidak apa-apa. Mudah-mudahan di-booster pun tidak apa-apa," lanjutnya.

Siti berkaca pada kasus warga yang menjadi joki vaksin. Menurutnya, kasus joki vaksin bisa menjadi bukti jika vaksin booster tidak berbahaya. Pasalnya, joki vaksin dianggap Siti telah disuntik berkali-kali tetapi tidak mengalami efek bahaya.

"Saya kemarin sore melihat (acara) televisi, ada ibu-ibu yang menjadi joki vaksin. Nah itu kan kayak booster. Ada bapak-bapak 16 kali divaksin enggak apa-apa," jelas Siti.

Menkes era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga mengaku ia sampai ngakak melihat berita ibu-ibu menjadi joki vaksin. Siti pun menyebut orang Indonesia sangat sakti karena nekat melakukan hal tersebut.

"Nah kemarin ada ibu-ibu, tiga atau empat ibu-ibu menjadi joki vaksin. Wah saya ketawa ngakak-ngakak. Ini bukan main orang Indonesia. Saktinya bukan main. Disuntik berapa kali juga kagak apa-apa," terangnya.

Baca Juga: Prediksi Persita Tangerang vs Persija Jakarta dan 4 Berita Bola Terkini

Karena itu, Siti berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak perlu takut menerima vaksin booster yang telah disediakan gratis oleh pemerintah.

"Nah itu berarti tidak apa-apa (vaksin booster), jadi jangan takut. Ibu-ibu aja disuntik beberapa kali juga enggak papa," pungkasnya.

Siti Fadilah Klaim Omicron Jadi Strain Terakhir Covid-19

Siti Fadilah mengklaim bahwa omicron menjadi varian Covid-19 terakhir. Pernyataan itu sekaligus mendukung ucapan tokoh bisnis Amerika Serikat sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates.

Menurutnya, apabila satu komunitas telah ditemukan infeksi Covid-19 varian omicron, maka akan meningkat imunitasnya. Sehingga tidak perlu merasa khawatir lagi terhadap kemungkinan strain Covid-19 yang lain.

"Jadi omicron itu malah ditunggu-tunggu. Jangan takut sama omicron," ujarnya dikutip dari tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Siti Fadilah Supari Channel, Rabu (19/1/2022).

"Jangan malah karena omicron kemudian harus vaksin dua kali, itu nggak ada hubungannya. Lah wong, Bill Gates aja mengatakan begitu. Lalu rujukannya siapa coba, Indonesia itu memang agak aneh," sambungnya.

Bahkan, Siti menyebut omicron bisa menjadi berkat karena akan membuat virus corona menjadi penyakit flu biasa. Namun, untuk mengatasinya, menurut Siti, tidak perlu harus memaksa masyarakat untuk melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster.

"Kalau omicron datang malah Alhamdulillah, welcome omicron. Karena justru dengan adanya omicron terjadi pada komunitas yang luas, artinya Covid hanya akan menjadi flu biasa. Ini yang ngomong Bill Gates lho, bukan Siti Fadilah," ujarnya.

"Tapi kok malah kebijakannya keliru, suntik (vaksin) dua kali, ini sebetulnya dasarnya apa? Harusnya kalau satu kebijakan harus punya kebijakan yang kuat," tandas Siti.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI