Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala maupun ringan untuk bisa memanfaatkan isolasi mandiri (isoman) dan telemedicine. Pesan itu disampaikannya mengingat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Jakarta mulai meningkat.
Abraham mengatakan, KSP memiliki data bahwa BOR RS di Jakarta meningkat hingga 54 persen per Rabu (26/1/2022) kemarin. Banyak masyarakat yang juga mulai mencari rumah sakit.
"KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Kata dia, kalau keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan. Menurutnya, masyarakat dan rumah sakit seharusnya lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.
Baca Juga: Varian Omicron Sudah Masuk Sumbar, Warga Diminta Tak Panik Selalu Jaga Prokes
"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," ucapnya.
Kendati BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 varian Omicron mulai meningkat, namun Abraham memastikan, sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.
"Konversi bed untuk COVID19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," sambung Abraham.
Sebagai informasi, menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 Rumah Sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan, diantaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.
Baca Juga: Virus Omicron Terdeteksi di Sumbar, Masyarakat Diminta Tak Panik