Suara.com - Pesawat tempur F-35C jatuh saat kecelakaan pendaratan di dek USS Carl Vinson. Para pejabat AS menolak untuk berspekulasi tentang kekhawatiran pesawat itu bisa jatuh ke tangan Cina.
Amerika Serikat sedang melakukan operasi pemulihan di Laut Cina Selatan untuk pesawat tempur F-35C.
Jet tempur itu jatuh setelah kecelakaan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson pada Senin (23/01), kata Angkatan Laut AS.
"Saya dapat memastikan pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air," kata Letnan Nicholas Lingo, juru bicara Armada ke-7 AS.
Sebuah laporan media yang belum dikonfirmasi mengklaim bahwa pesawat itu bisa jatuh ke tangan Cina.
"Kami tidak bisa berspekulasi tentang apa niat RRC dalam masalah ini," kata Lingo tentang laporan itu.
Pilot terlontar dari jet dan diselamatkan dengan aman oleh helikopter. Tujuh personel militer, termasuk pilot, mengalami luka. Tiga personel dievakuasi untuk perawatan medis di Manila, Filipina, sementara empat lainnya dirawat di atas kapal.
Mereka yang dibawa ke Manila dalam kondisi stabil, hingga Selasa (25/01). Rincian kecelakaan itu masih diverifikasi, kata Letnan Mark Langford dari Armada ke-7.
Tragedi itu adalah kecelakaan kedua yang melibatkan pesawat F-35 Lockheed Martin hanya dalam waktu dua bulan.
Baca Juga: Krisis Ukraina Makin Memanas, NATO Siagakan Kapal Perang dan Jet Tempur Tambahan
Pada November 2021, sebuah F-35 dari Inggris HMS Queen Elizabeth telah jatuh ke Laut Mediterania.