Dianggap Tidak Efektif, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi Sarankan Sumur Resapan Diubah Jadi Kolam Lele

Rabu, 26 Januari 2022 | 22:04 WIB
Dianggap Tidak Efektif, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi Sarankan Sumur Resapan Diubah Jadi Kolam Lele
Petugas memperbaiki sejumlah drainase vertikal (sumur resapan) di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan, dengan membuat lubang tambahan di atas sumur resapan, Minggu (5/12/2021). Antara/Sihol Hasugian
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi geram dengan pembuatan sumur resapan di berbagai wilayah ibu kota. Pasalnya, drainase vertikal itu dianggap tidak efektif dalam mencegah banjir.

Prasetio pun menyarankan sumur tersebut dijadikan untuk kolam ternak lele. Menurutnya hal ini bisa lebih bermanfaat karena akan dimanfaatkan oleh warga sekitar.

"Sumur resapan cocoknya bakal kerja sama dengan Dinas KPKP, terus taroh lele di dalam situ. Masyarakat yang jagain, kasih makan, itu kan jadi pendapatan juga," ujar Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Rabu (26/1/2022).

Salah satu lokasi sumur resapan yang tidak efektif berada di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan dan kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ruas jalan itu disebutnya baru saja terendam banjir, padahal sudah ada sumur resapan.

Baca Juga: Sumur Resapan Anies Gagal Total Atasi Banjir, Legislator DKI Kenneth: Ratusan Miliar Uang Rakyat Terbuang

Kedua lokasi itu disebutnya tidak pernah bankir selama ini. Karena itu, ia memutuskan untuk mencoret proyek sumur resapan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022.

"Kenapa gue coret anggaran drainase vertikal? Buat apa sekarang? Contoh Jalan Sriwijaya, Jalan Menteng, itu kan kawasan elite. Enggak pernah dari zaman gue kecil di Jakarta, itu namanya banjir ada di sana," jelas Prasetyo.

Politisi PDIP itu pun meminta agar Gubernur Anies Baswedan segera mengerjakan normalisasi sungai. Ia menilai kegiatan ini akan lebih efektif untuk mencegah banjir.

"Yang paling benar itu normalisasi atau naturalisasi. Setelah tersambung dari hulu ke hilir, cari mana yang masih kurang, itu kan nanti ketemu. Sodetan harus ada," katanya.

Baca Juga: Pengamat Sebut Sumur Resapan Tak Efektif Atasi Banjir Jakarta, Taman Jaletreng "Dikuasai" Ormas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI