Suara.com - Warga Tuban merasa menyesal telah menjual tanahnya untuk pembangunan kilang minyak PT Pertamina Persero. Bukannya untung, warga Tuban itu kini merana karena tidak memiliki pekerjaan.
Padahal, Pertamina telah menjanjikan warga Tuban akan dipekerjakan di proyek kilang tersebut. Namun janji yang diberikan ternyata isapan jempol semata. Tawaran pekerjaan yang dinanti tak kunjung datang.
Menanggapi hal tersebut, PT Pertamina Rosneft Pengolahan Dan Petrokimia/PRPP yang menggarap pembangunan Kilang Grass Root Refinery atau GRR Tuban mengklaim telah mempekerjakan warga lokal.
Presiden Direktur PRPP, Kadek Ambara Jaya mengatakan, hingga land clearing/pembersihan lahan tahap ke-3 yang diselesaikan pada 2021 lalu. Kilang GRR Tuban diklaim telah melibatkan lebih dari 300 pekerja, 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek.
Baca Juga: Tips Pakar Keuangan Jika Dapat Rezeki Nomplok dari Warisan atau Jual Tanah Seperti Warga Tuban
"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek," ujar Kadek dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).
Kadek melanjutkan, Pertamina juga menggunakan konsultan yaitu PT Pertamina Training & Consulting (PTC) untuk rekrutmen pekerja pada 2022. Penunjukkan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen, dan bebas dari intervensi.
"Meski demikian untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu. Kami akan melakukan seleksi sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi," imbuh Kadek.
Untuk diketahui, proyek Kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan Dan Petrokimia (PRPP).
Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per tanggal 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43 persen atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44 persen.
"Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah tonggak kemandirian energi yang nantinya menyokong distribusi energi di Indonesia. Pihak perusahaan akan terus menjalin sinergi termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR)," pungkas Kadek.