Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengecam keberadaan kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin. Ia meminta aparat mengusut tuntas temuan yang diduga ada kaitannya dengan perbudakan manusia tersebut.
“Saya mengutuk keras apabila temuan mengenai perbudakan manusia di Langkat benar terjadi. Ini kasus yang serius dan harus segera diusut,” kata Puan, Rabu (26/1/2022).
Puan menegaskan bahwa kepolisian harus menyelidiki temuan kerangkeng manusia dengan seksama.
Ia berharap polisi-polisi di daerah turut memantau wilayah, mengantisipasi adanya kerangkeng-kerangkeng lain sebagai tempat penampung pekerja.
Apabila terbukti berbuat tindak pidana, Puan tegas meminta dilakukan upaya penindakan hukum.
Berkaca dari kasus temuan kerangkeng, Puan mengatakan jangan sampai ada lagi perbudakan di mana pun di Indonesia.
"Apapun alasannya, perbudakan adalah musuh kemanusiaan, seteru peradaban,” tandasnya.
![Kondisi Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/24/83139-kerangkeng.jpg)
Kerangkeng Pekerja Sawit
Untuk diketahui, Kerangkeng berisi manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin. Temuan itu telah dilaporkan Migrant Care ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Senin (24/1/2022).
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayat, pelaporan tersebut dilakukan karena kerangkeng manusia tersebut kuat diduga sebagai alat penyiksaan serta perbudakan.