Suara.com - Komika Ernest Prakasa mengomentari soal temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Sumatra Utara yang saat ini ramai diperbincangkan publik. Melalui cuitan di akun media sosial Twitter-nya.
Ernest Prakasa menyebutkan jika kerangkeng manusia ini adalah sebuah adegan dalam film.
"Di rumah bupati ada kerangkeng berisi manusia. Andai ini hanya adegan film," cuitnya di Twitter @ernestprakasa.
Ia bahkan sempat menyinggung keberadaan kerangkeng manusia tersebut seperti di Film Ben & Jody karya Angga Sasongko.
Baca Juga: Biodata Terbit Rencana Perangin Angin, Bupati Langkat Punya Kerangkeng Manusia di Rumah
Bahkan tak hanya itu, Ernest Prakasa juga mengatakan bahwa hukuman setimpal pantas diterima bagi Bupati Langkat yang tega membuat kerangkeng manusia.
"Hukuman paling asik buat Pak Bupati: dikerangkeng berdua sama Yayan Ruhian. Sehari sih cukup kayanya buat bikin ususnya lurus," cuitnya.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti juga turut memberikan komentar beredarnya sebuah informasi kerangkesng di rumah Bupati Langkat yang diduga merupakan perbudakan manusia.
Dalam cuitan di media sosial akun twitternya @susipudjiastuti mengungkapkan tentang perbudakan manusia yang tiba ditoleransi.
Dia menyebut perbudakan manusia hal yang tidak bisa ditoleransi, ia khawatir hal ini bukan satu-satunya yang terjadi di indonesia.
Baca Juga: Video Acara Ulang Tahun Anak Bupati Langkat Banjir Hujatan Publik: Enak ya Punya Penjara di Rumah
"Perbudakan modern adalah hal yg tidak bisa lagi kita tolerir, saya khawatir ini bukan satu-satunya tempat seperti ini. Keji& tidak berperikemanusiaan. Bupati Langkat punya penjara diduga untuk perbudak puluhan pekerja sawit," tulis akun @susipudjiastuti.
Namun, diberitakan sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan bahwa kerangkeng manusia di rumah terbit itu digunakan untuk merehabilitasi pengguna narkoba.
"Berdasarkan keterangan dari penjaga bangunan, tempat itu merupakan penampungan untuk orang-orang yang kecanduan narkoba," ungkap Ramadhan.