Terlebih, warga lanjut usia keturunan Tionghoa di daerah tersebut biasa menggunakan Dialek Hakka dalam percakapan sehari-hari. Karena itu, anggota polisi itu menggunakan Dialek Hakka agar efektif saat memberikan sosialisasi vaksin Covid-19.
Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh aktivis sekaligus jurnalis senior, Farid Gaban. Melalui akun Twitternya @faridgaban, Farid Gaban mengatakan bahwa pengunggah video tersebut tidak mengetahui bahwa mayoritas warga Singkawang merupakan keturunan Tionghoa.
“Ada yang protes kenapa polisi Singkawang melakukan sosialisasi publik dalam bahasa Tiongkok. Dijajah China katanya," cuit Farid Gaban pada Kamis, 13 Januari 2022 lalu.

"Orang itu tidak tahu bahwa mayoritas warga Singkawang adalah Tionghoa, banyak darinya petani yang sama miskinnya dengan petani di Jawa. Indonesia itu bukan cuma Jakarta dan Jawa," tandasnya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, Polres Singkawang menggunakan bahasa China alih-alih bahasa Indonesia saat melakukan sosialisasi ke warga adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Video yang mungkin Anda lewatkan: