Pada 2014, pengadilan kejahatan di Thailand menghentikan kasus lima pria, termasuk seorang pejabat tinggi kepolisian, yang sebelumnya didakwa membunuh pengusaha Saudi bernama Mohammad al-Ruwaili.
Mohammad menghilang satu bulan setelah ia menyaksikan salah satu penembakan terhadap para diplomat Saudi.
Thailand ingin memulihkan hubungannya dengan Arab Saudi, negara yang kaya minyak, setelah perselisihan terjadi.
Perselisihan itu membuat perdagangan kedua dua-arah serta pemasukan dari sektor pariwisata mengalami kerugian miliaran dolar AS. Selain itu, puluhan ribu migran Thailand juga kehilangan pekerjaan.
Saudi Arabian Airlines pada Selasa mengumumkan di Twitter bahwa maskapai tersebut pada Mei akan memulai kembali layanan penerbangan langsung ke Thailand. (Antara/Reuters)