KPK Sebut Kerangkeng Berisi Manusia Di Rumah Bupati Langkat Adalah Para Pekerja Sawit

Rabu, 26 Januari 2022 | 10:10 WIB
KPK Sebut Kerangkeng Berisi Manusia Di Rumah Bupati Langkat Adalah Para Pekerja Sawit
Ilustrasi Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat (IST)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan sudah merasa curiga ketika mendatangi rumah kediaman Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin saat ingin ditangkap dalam operasi senyap.

Bukan menemukan Bupati Langkat Terbit. Tim KPK justru mendapati dua kerangkeng berisi manusia di dalam rumah kediaman Bupati Langkat Terbit Rencana.

Kekinian, Bupati Terbit Rencana kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Langkat.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, bahwa tim saat itu langsung menanyakan orang-orang yang dikurung dalam kerangkeng. Mereka mengaku kepada penyidik antirasuah merupakan pekerja sawit di lahan milik Bupati Langkat Terbit.

"Karena KPK mencurigai ada masalah. KPK kemudian menanyakan siapa orang -orang yang ada di dalam (kerangkeng) itu. Orang-orang yang di dalam itu kemudian menerangkan bahwa mereka itu adalah pekerja di kebun sawit milik Bupati Kab Langkat," ujar Nurul Ghufron, Rabu (26/1/2022).

Karena tujuan tim KPK fokus mencari keberadaan Bupati Terbit. Hingga akhirnya tim membuat dokumentasi. Sekaligus, berkoordinasi dengan penegak hukum kepolisian.

Fakta baru terkuak, bahwa Bupati Terbit di kediamannya memiliki sebuah kerangkeng berisi manusia. Hal itu juga sudah dilaporkan Migrant Care ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Diduga kerangkeng tersebut digunakan Bupati Terbit sebagai alat penyiksaan serta perbudakan.

Ketika tersangka Iskandar yang merupakan kakak kandung Bupati Terbit diperiksa KPK, awak media mencoba mengkonfirmasi soal kerangkeng diduga tempat perbudakan tersebut.

Baca Juga: Sawit Watch: Perbudakan Oleh Bupati Langkat Bentuk Kelalaian Pemerintah

Iskandar pun nampak hanya tertunduk dan bungkam untuk menjawab hal itu. Ia, lebih memilih secepatnya masuk ke dalam mobil tahanan KPK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI