Mereka membeli pakaian baru tidak hanya untuk anak-anak mereka tetapi juga untuk orang tua mereka. Oleh karena itu, setiap pusat perbelanjaan pasti mengambil kesempatan ini, biasanya akan ada banyak diskon di hari Imlek, sama seperti saat Natal dan Hari Raya Idul Fitri.
4. Makanan Khas Saat Imlek

Fakta imlek berikutnya terkait adanya makanan khas yang dibuat dan dijual hanya selama Imlek, yaitu kue keranjang. Selain disebut kue keranjang, masyarakat lokal Indonesia yang tidak termasuk keluarga Tionghoa atau yang tidak ikut merayakan Imlek menyebut kue keranjang dengan istilah dodol keranjang atau dodol China juga karena bentuknya yang miripnya dengan dodol garut.
Dalam bahasa Mandarin Kue Keranjang disebut Nian Gao. Kue keranjang tradisional biasanya dibuat menggunakan keranjang bambu sebagai cetakan untuk adonan.
Bahan utama kue keranjang ini adalah ketan dan gula, namun kini ada beragam varian berdasarkan kreasi pembuatnya sehingga kue keranjang memiliki berbagai rasa seperti vanili, cokelat dan pandan (ekstrak daun pandan memberikan warna hijau dan berbau harum). Kita bisa memakannya apa pun, tetapi banyak orang lebih suka mengukusnya dengan kelapa parut atau kentang goreng dengan telur kocok sebelum dimakan.
5. Pertunjukan Singa dan Tarian Naga (Barongsai dan Liong)
![Atraksi barongsai menyambut Imlek menghubur pengunjung Mall Pasar Atom, di Kota Surabaya, Sabtu (22/1/2022). [SuaraJatim.id/Dimas Angga]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/22/25665-atraksi-barongsai-menyambut-imlek-menghubur-pengunjung-mall-pasar-atom-di-kota-surabaya-sabtu-22.jpg)
Pertunjukan khusus selama Tahun Baru Cina adalah tarian singa (Barongsai) dan tarian naga. Orang Cina percaya hewan-hewan ini membawa kemakmuran dan mengusir nasib buruk. Naga dibawa oleh banyak orang, karena memiliki tubuh yang panjang. Keduanya biasanya ditampilkan di jalan.
6. Imlek sebagai hari libur nasional
![Petugas membersihkan tatakan lilin di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta, Selasa (25/1/2022). [Suara.com/Septian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/25/51053-persiapan-vihara-amurva-bhumi-jelang-imlek.jpg)
Pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan Imlek sebagai hari libur nasional opsional. Dua bulan kemudian Minster for Home Affairs menghapuskan Instruksi Menteri 1978 tentang Konfusianisme dan dengan demikian mengembalikannya sebagai agama keenam yang diakui secara resmi di Indonesia.
Baca Juga: Imlek 2022, Vihara Amurva Bhumi Jakarta Selatan Tiadakan Pertunjukan Barongsai
Sejak tahun 2000, Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN) mengadakan perayaan Tahunan Imlek di mana para pemimpin nasional, seperti Presiden, dan orang-orang Cina terkemuka diundang untuk hadir. Perayaan tahunan ini memiliki arti penting bagi orang Cina, karena dipandang sebagai pembaruan komitmen pemerintah terhadap agama dan budaya Cina di Indonesia.