Karena hal tersebut si pengendara tidak terima dan mengejar Wiyanto Halim. Saat diteriaki beberapa kali, mobil yang dikendarainya tetap melaju.
"Karena melihat mobil korban tidak menghentikan, (pemotor) melakukan pengejaran dan melakukan teriakan yang bersifat provokasi dengan kata-kata maling. Sehingga ini diartikan oleh orang di sekitar bahwa mobil yang melaju adalah mobil curian," jelas Zulpan.
Lantaran sudah terprovokasi, pengendara motor lain terpancing untuk mengejar korban. Sepanjang jalan Wiyanto Halim diteriaki maling.
Berdasarkan video viral yang diunggah akun Instagram kabar.jaktim, ketika mobil dikendarai Wiyanto Halim hendak tiba di kawasan JIEF, sebuah mobil patroli polisi, sempat menembakan gas air mata ke arahnya. Namun, terlihat mobil yang dikendarai korban tetap melaju.
Hingga akhirnya mobil terhenti di Jalan Pulo Kambing, Cakung Jakarta Timur sekitar pukul 02.00 WIB. Pada saat itu massa yang sudah terprovokasi melakukan penganiayaan dan perusakan terhadap mobil korban.
Kepolisian yang berada di lokasi tidak bisa menghalau aksi brutal massa, karena kalah jumlah.
"Karena situasi yang tidak terkendali dan juga massa yang banyak, dengan situasi emosional yangg tidak terkendali karena mereka terprovokasi. Ini terjadilah tindak pidana kekerasan ini," ujar Zulpan.
Sejauh ini baru ada lima orang tersangka yang ditetapkan. Namun polisi mengatakan kelima tersangka, merupakan pihak yang terprovokasi.
Kejanggalan Keluarga
Sebelumnya, pihak keluarga merasa janggal dengan kematian Wiyanto Halim. Mereka menduga pengeroyokan tersebut telah dirancang.