Suara.com - Bangunan lawas bernama Menara Saidah yang berlokasi di Jalan Letjen MT Haryono Nomor 30, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan belakangan ini menjadi perbincangan masyarakat hingga viral di media sosial. Hal itu buntut dari pengakuan seseorang yang mendapatkan undangan wawancara kerja di Menara Saidah.
Hal itu diungkapkan olehnya melalui akun Twitter @workfess pada Minggu (23/1/2022). Padahal, gedung tersebut telah terbengkalai sejak 2007 silam.
Pantauan Suara.com pada hari ini, Selasa (25/1/2022), bangunan tersebut memang telah terbengkalai. Terpantau seng menutupi seluruh kawasan gedung tersebut.
Jika dilihat dari pinggir jalan, Menara Saidah tampak tinggi menjulang. Jika dilihat dari bagian samping, pohon-pohon dan tanaman lainnya tampak tumbuh dengan bebas.
Baca Juga: Siapa Pemilik Menara Saidah? Gedung Kosong Milik Suami Inneke Koesherawati yang Penuh Kontroversi
Kaca-kaca pada bangunan itu sebagian terlihat pecah.
Tidak hanya itu, pada seng yang menutupi seluruh kawasan gedung, terdapat tulisan "Dilarang masuk, foto-foto, dan wawancara" serta tidak ada orang yang menjaga bangunan lawas tersebut.
Viral
Viralnya Menara Saidah usai pengakuan seseorang yang mendapatkan undangan wawancara kerja pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @workfess pada Minggu (23/1/2022). Pada awalnya, seorang warganet mengirimkan menfess ke akun Twitter @workfess yang berisi gurauan dengan menyertakan foto Menara Saidah.
Cuitan tersebut sontak dibalas oleh seseorang yang penasaran tentang Menara Saidah. Ia juga membalas cuitan itu melalui akun Twitter, @workfess.
Ia penasaran dengan cerita Menara Saidah. Hal itu lantaran ia mengaku mendapatkan undangan wawancara kerja di gedung yang sudah terbengkalai tersebut.
"Emang gedung ini kenapa nder? Kemarin baru-baru ini saya dapat undangan interview di sini," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut, ia mengaku tidak memenuhi undangan wawancara kerja di Menara Saidah karena posisinya yang sangat jauh.
"Cuma saya posisi di Tulungagung, jadi gak dateng," lanjutnya dalam cuitan tersebut.
Pengakuannya mendapatkan undangan wawancara kerja di Menara Saidah itu sontak menghebohkan warganet Twitter.
Tidak sedikit warganet yang mengingatkan bahwa undangan wawancara kerja di Menara Saidah itu diduga merupakan penipuan karena Menara Saidah sudah lama tidak digunakan.
"Waduhh kalo beneran ada yang diundang ke Menara Saidah ini ngeri banget sih, bukan soal angkernya tapi gedung ini kosong bertahun-tahun. Takut dipake buat yang enggak-enggak dengan dalih undangan test/interview kerja," tulis salah seorang warganet.
"Ini Menara Saidah, udah lama gak dipake dan terkenal angker. Dulu film horror tentang lantai 13 (gua lupa namanya) terinspirasi dari kisah horror gedung ini. Kisah yang terkenal, dulu pas gedung ini masih buka, sering ada orang dateng bilang diundang interview ke lantai 13," ujar warganet.
"Kira-kira kalo calon interview ke situ. Terus gojek minta dianter kesitu, ada gak ya? Setelah cari di grup gojek Jakarta, eh ada ternyata kawan," tulis warganet.
"Drop undangan interview-nya nder. Bisa buat jaga-jaga yang lain kalau dapat undangan di situ. Berarti company tersebut abal-abal. Bayangkan aja kamu dari Tulungagung beneran otw ke sana kan ya," imbuh yang lain.
Sejarah
Merujuk artikel Suara.com pada Senin (24/1/2022), Menara Saidah memiliki sejumlah cerita menyeramkan sehingga disebut sebagai gedung angker karena sudah lama tidak ditempati. Bahkan ada kabar jika menara ini memiliki kesalahan dalam pembangunan sehingga bangunan menjadi miring.
Menara Saidah merupakan sebuah gedung terbengkalai yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 1998 oleh PT Hutama Karya. Setelah dibangun, gedung ini diberi nama Gedung Gracindo yang dimiliki oleh PT Mustika Ratu.
Pada tahun 2001, gedung ini direnovasi, diresmikan dan diganti nama menjadi Menara Saidah oleh Saidah Abu Bakar Ibrahim. Gedung ini kemudian digunakan sebagai gedung perkantoran. Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia juga pernah menyewa tempat di Menara Saidah untuk dijadikan sebagai kantor.
Gedung ini memiliki desain arsitektur Romawi memiliki 28 lantai yang dibangun dengan biaya mencapai Rp 50 miliar.
Pada tahun 2007, Menara Saidah diputuskan untuk ditutup karena pondasi gedung miring akibat kesalahan konstruksi yang dapat membahayakan keselamatan penghuni. Pada saat itu pihak pemilik dan Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak memberikan penjelasan terkait dengan penutupan Menara Saidah.
Pada pertengahan tahun 2015 sempat ada kegiatan renovasi di Menara Saidah namun renovasi tersebut hanya berlangsung selama dua bulan.