Soroti Edy Mulyadi Minta Maaf Sambil Cengengesan, Ketua Persekutuan Dayak: Sukses Pancing Emosi Kami

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 25 Januari 2022 | 11:09 WIB
Soroti Edy Mulyadi Minta Maaf Sambil Cengengesan, Ketua Persekutuan Dayak: Sukses Pancing Emosi Kami
Pimpinan masyarakat dayak (Hops.id/Twitter/ @tjitrosoenarjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Syahari Jaang menerima permintaan maaf  Edy Mulyadi. Namun pihaknya tetap meminta agar proses hukum bisa terus berjalan sebagaimana semestinya.

Melansir dari Hops.id -- jaringan Suara.com, setelah memahami permintaan maaf dari Edy, pihak Persekutuan Dayak Kalimantan Timur tak lantas membiarkan Edy melenggang bebas.

"Kami sudah secara resmi rapat menyikapi apa yang disampaikan (permintaan maaf) Edy  Mulyadi. Oleh sebab itu, saya selaku orang beragama memahami permohonan maaf secara pribadi oleh Edy Mulyadi," kata Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur Syaharie Jaang seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Official iNews pada Selasa, (25/1/2022).

Syahari Jaang menyoroti permintaan maaf yang diungkapkan Edy Mulyadi.

Baca Juga: Kontroversi Edy Mulyadi soal Kalimantan, Warganet Bongkar Sosok Azam Khan, Pria Disamping Penyebut 'Hanya Monyet'

"Tetapi, ini hal yang biasa setelah menghina orang setelah menghujat orang, baru dengan sederhananya sambil senyum sambil ketawa minta maaf setelah itu dianggap selesai. Oleh sebab itu kami telah putuskan bahwa Edy Mulyadi harus diproses secara hukum positif, harus ditangkap dan juga harus ditindak secara hukum adat, permintaan maaf diterima tapi proses hukum harus berlanjut," lanjutnya.

Dia juga mengaku akan memimpin masyarakat adat khususnya Suku Dayak Kalimantan Timur untuk melaporkan kasus ini ke Kapolres Kota Samarinda, Dandim untuk kemudian menghadap Kapolda Kaltim dan juga Pangdam untuk menyampaikan keberatannya atas pernyataan Edy Mulyadi.

"Mulai kemarin, hari ini kami akan melakukan pergerakan dalam bentuk demo dan lain sebagainya saya yang bertanggung jawab," imbuhnya.

Edy Mulyadi ramai dikecam karena dinilai menghina Kalimantan. [Istimewa]
Edy Mulyadi ramai dikecam karena dinilai menghina Kalimantan. [Istimewa]

Dia juga memperingatkan kepada Edy Mulyadi dan siapapun yang tidak setuju dengan pemindahan ibukota negara agar menyampaikan langsung ke pemerintah pusat.

"Kalau tidak setuju dengan pemindahan IKN, jangan menghina orang Kalimantan khususnya Dayak. Saya ini adalah Dayak muslim dan semua pengikut apapun agamanya tolong jangan dihina," ujarnya.

Baca Juga: Rangkuman Berita Edy Mulyadi, Awal Mula Sebut Kalimantan 'Jin Buang Anak' Hingga Dicari Masyarakat Adat

Syaharie lantas menegaskan bahwa sangat tidak cocok jika ada yang mengatakan Kalimantan merupakan tempat 'jin buang anak'.

"Jadi kamu Edy Mulyadi jangan menganggap tempat ini jauh dan menjadi tempat buang jin, daerah kami juga bukan tempat kuntilanak gitu. Kami ini berpendidikan banyak disni orang dengan SDM tinggi," jelasnya.

Hal yang dilakukan Edy Mulyadi, lanjutnya hanya merupakan usahanya untuk mencari ketenaran.

"Mau tenar tapi dia salah (caranya). Jangan mengistilahkan jauh terpencil terbelakang dengan orang Kalimantan," terangnya.

Menurutnya apa yang dilakukan Edy Mulyadi telah memancing emosi Suku Dayak.

"Kamu sukses untuk memancing emosi kami. Kamu akan berhadapan dengan Orang Dayak ya. Saya akan pertaruhan harga diri saya Orang Dayak akibat mulutmu kamu catat itu ya," tegasnya.

Selain diproses secara hukum yang berlaku, pihaknya kembali menegaskan agar Edy Mulyadi bisa diproses secara hukum adat.

"Kami juga ada lembaga adat nanti mereka yang akan memutuskan hukuman apa yang akan diberikan kepada yang bersangkutan.  Karena ini kalau kita saat sekarang nggak tegas akan terjadi lagi," jelasnya.

Pihaknya juga meminta aparat keamanan untuk mendampingi Edy Mulyadi karena dikhawatirkan bisa terjadi sesuatu yang tidak diingkan terhadap yang bersangkutan. Dia telah mendengar ada yang mengumpulkan dana untuk mengirim orang berangkat untuk mencari Edy mulyadi.

"Kami minta untuk pihak keamanan mendampingi dia bisa saja terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tuturnya.

Pihaknya juga menyatakan menyambut kebijakan Presiden Joko Widodo yang memindahkan ibukota negara itu di Kalimantan Timur.

"Kami juga menerima dan menyambut ibukota negara Nusantara ini apalagi kita tahu bahwa sejarah pemindahan ibukota negara ini sudah dicanangkan dengan statement Bung Karno," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI