Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono memberikan balasan telak kepada Anies Baswedan.
Gembong kesal lantaran Anies Baswedan menyindir slogan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu 'kerja, kerja, kerja'.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Gembong mengatakan slogan Jokowi tersebut bukan sekedar semboyan.
Jokowi dinilai benar-benar mewujudkan segudang prestasi selama pemerintahannya.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Singgung Kader PDIP Songong: Mending Pecat Aja
Di samping itu, Gembong justru membandingkan dengan kinerja Anies Baswedan selama memimpin Jakarta.
"Pak Jokowi kerja, kerja, kerja tapi ada hasilnya. Tapi yang satu (Anies Baswedan), gagasan, gagasan, gagasan, enggak ada wujudnya," kata Gembong, dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut, Gembong mengatakan seluruh program Anies dalam janji kampanye tak ada yang terealisasi.
Ia meminta Anies untuk berkaca sebelum memberikan kritik kepada Jokowi.
"Dia menyindir tapi enggak bisa apa-apa, selama 4 tahun program yang murni dari gagasan pak Anies apa sih? Apa itu jalan? Kan enggak. Apa yang bisa dibanggakan dengan gagasan yang dicanangkan untuk bangun Jakarta? Kan enggak ada," bebernya.
Baca Juga: Gerakan Pilihan Sunda Bakal Laporkan Arteria Dahlan ke MKD Rabu Besok
Tak hanya itu, Gembong juga mengatakan bahwa program JIS bukan murni program Anies.
Anies disebut termakan omongannya sendiri yang pernah mengkritik pemimpin yang hanya bisa membangun bangunan fisik.
"Pak Anies dulu bilang kalau cuma bangunan fisik Firaun juga bisa, itu yang disampaikan Anies. Lah tapi sekarang dia membanggakan bangunan fisik," ujarnya.
"Dulu mengatakan bangunan fisik tidak penting atau siapapun bisa melakukan itu, tali sekarang dia membanggakan itu yang notabene bukan buah pikirnya sendiri," imbuhnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyentil slogan Jokowi yaitu 'kerja, kerja, kerja'.
"Sebagai penutup, apa yang kita kerjakan di Jakarta itu ada tiga level. Setiap karya dibelakangnya ada narasi, sebelum narasi ada gagasan, tidak ada karya tanpa gagasan, tidak ada kebijakan tanpa gagasan," ucapnya.