Suara.com - Puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron diperkirakan terjadi pada Februari 2022 sampai awal Maret 2022.
Wakil Presiden Maruf Amin meminta seluruh jajarannya untuk benar-benar dapat mengatasinya, apalagi tren penyebaran Omicron dalam beberapa hari terakhir meningkat, ditambah lagi dua pasien meninggal dunia.
Meskipun tingkat keparahan dari Omicron lebih ringan ketimbang Delta, Maruf Amin menekankan pencegahan tetap harus dilakukan, apalagi potensi penularan terhadap memiliki penyakit komorbid.
"Maka ini juga akan memberikan tekanan kepada fasilitas tenaga kesehatan yang ada. Karena itu, seperti apa kesiapan kita dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu,” kata Maruf Amin.
Baca Juga: Bima Arya Sebut Lonjakan Covid-19 Varian Omicron Lebih Tinggi dari Delta
Menurut Ma'ruf kesiapan yang bisa dilakukan, di antaranya memperkuat tracing kepada masyarakat, apalagi terjadi peningkatan penyebaran melalui transmisi lokal.
“Terkait dengan peningkatan jumlah tes, tracing, mengingat mereka yang terpapar varian omicron ini kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala) dan juga orang yang komorbid, sakit ringan, ini berpotensi besar untuk memicu penularan berkelanjutan di masyarakat,” ujarnya.
Percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat juga harus diakselerasi. Selain untuk kategori dewasa, akselerasi harus dipacu untuk para lansia dan anak-anak.
“Kemudian juga, laporan terkait upaya percepatan pengembangan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, termasuk aspek keamanannya, khasiatnya, mutunya, serta progres pembuatannya supaya pada 2022 ini vaksin Covid-19 buatan dalam negeri ini dapat digunakan masyarakat Indonesia,” kata dia.
Terutama di sektor pendidikan, evaluasi penyelenggaraan pertemuan tatap muka di sekolah-sekolah harus mendapatkan perhatian.
Baca Juga: Pasien Terpapar Omicron di Sidoarjo Belum Pernah Vaksin, Tidak Ada Riwayat Bepergian ke Luar Negeri
“Sampai tanggal 18 Januari 2022 itu terdapat 41 sekolah SD/SMA di Jakarta yang sebagian siswanya positif Covid-19. Bagaimana kira-kira kelanjutan kebijakan dari PTM ini, pembelajaran tatap muka ini. Karena penyebarannya cepat dan bahkan diperkirakan Februari ini akan mencapai puncaknya dan sampai dengan awal Maret,” kata dia.