Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya kini akan memilih PCR S-Gene Target Failure (STGF) untuk mendeteksi Covid-19 varian Omicron ketimbang menggunakan tes genome sequence. Penggunaan PCR STGF dinilai lebih cepat untuk mendeteksi di tengah penyebaran Omicron yang terus meningkat.
Budi mengatakan pihaknya sudah menyalurkan alat PCR STGF ke sejumlah daerah. Karena kasus Covid-19 kini tengah meningkat, maka Kemenkes akan menambahkan jumlah alat tes PCR STGF tersebut.
"Kami akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, PCR dengan STGF yang bisa mendeteksikan Omicron. Sudah kami distribusikan dan akan segera kami tambah untuk didistribusikan ke daerah-daerah," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Karena sudah beralih ke tes PCR STGF, maka Kemenkes tidak bakal menggunakan tes genome sequence kembali untuk mendeteksi varian Covid-19. Tes genome sequence justru akan digunakan untuk keperluan lain.
Baca Juga: Imbas Varian Omicron Menggila, Menkes Klaim Bakal Percepat Vaksinasi Booster di Jabodetabek
"Ditekankan karena kasusnya semakin banyak tidak semua akan di genome sequence lagi, genome sequence akan lebih kami arahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron," ujarnya.
1.600 Kasus Omicron
Sementara itu, Budi menyebut hingga saat ini terdapat 1.600 kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia. Kasus yang membutuhkan perawatan serta oksigen dikatakannya hanya berjumlah 20 orang dan angka kematiannya juga masih rendah.
"Memang (yang) dirawat membutuhkan oksigen hanya sekitar 20 dan memang yang wafat dua (orang), ini masih jauh sangat rendah dibandingkan dengan kasusnya Delta."
Baca Juga: Gejala yang Dirasakan Bella Shofie dan Suami Saat Positif Omicron di Amerika