Suara.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan pernyataan Edy Mulyadi dan Faisal Basri mengandung kritikan serta dianggap menghina dan sekaligus fitnah keji disampaikan tanpa terlebih dahulu melakukan tabayyun.
Habiburokhman berujar Gerindra mengucapkan terima kasih atas kritikan yang bisa menjadi referensi mereka menentukan langkah politik.
"Tetapi soal fitnah itu urusan mereka dengan Allah SWT. Ingat setiap ucapan kita akan kita pertanggung-jawabkan kelak di yaumul hisab," kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (23/1/2022).
Menurut Habiburokhman, Prabowo tidak akan marah menanggapi hinaan dan fitnah yang dialamatkan kepada dirinya. Sebaliknya Prabowo akan bersikap memaafkan.
Baca Juga: Natalius Pigai Usul Dua Tokoh Kalimantan untuk Jadi Pemimpin IKN: Putra Asli Dayak, Berkualitas!
"Pak Prabowo enggak akan marah dan biasanya beliau memaafkan orang yang memfitnah beliau. Itulah standar moral dan akhlak beliau, yang enggak pernah baper difitnah karena waktu yang akan membuktikan bahwa apapun yang beliau lakukan adalah semata-mata demi merah putih," ujar Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan sikap Prabowo di atas sudah dilakukan sejak lama. Ia berujar selama ini Prabowo mendapatkan fitnah macam-macam namun tidak satupun terbukti
Sementara itu terkait pernyataan yang menyinggung Prabowo dan adiknya, Hashim mengenai ibu kota negara, Habiburokhman menjelaskan begeini.
"Yang jelas tidak benar jika Pak Prabowo atau adiknya punya interest pribadi atas keputusan kepindahan ibu kota. Hal tersebut adalah keputusan eksekutif secara keseluruhan dan kemudian juga disetujui legislatif. Jadi Kemenhan juga bukan leading sektor," ujar Habiburokhman
Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi
Baca Juga: Heboh Edy Mulyadi Hina Prabowo dan Kalimantan, Ruhut Sitompul: Harus Segera Diborgol!
Edy Mulyadi dalam video yang ramai beredar, menyebut Prabowo Subianto sebagai ‘macan yang jadi mengeong’. Dan ini menarik perhatian publik.
Partai Gerindra yang tak terima pimpinannya dihina, melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Menhan, Prabowo Subianto. Laporan tersebut dibuat oleh DPD Gerindra Sulut.
“Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang,” ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor saat dimintai konfirmasi, Sabtu 22 Januari 2022.
Laporan itu teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT.
Edy Mulyadi dilaporkan atas dugaan melakukan ujaran kebencian melalui media sosial pada 21 Januari 2022. Dalam cuplikan video yang dikirim oleh Conny, seorang pria yang disebut Edy Mulyadi diduga menghina Prabowo Subianto. Edy menyebut Prabowo seperti ‘macan yang jadi mengeong’.
“Masa Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu nggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?” teriaknya dalam video itu.
Saat dimintai konfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan akan mengecek dahulu terkait adanya pelaporan tersebut.
“Saya cek dulu,” kata Jules.