Suara.com - Taiwan mengalami lonjakan kasus COVID-19 pada Sabtu (22/1/2022) saat 70 karyawan pabrik elektronik di zona perdagangan bebas Kota Taoyuan, Taiwan, dinyatakan positif.
Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita CNA, dari 70 kasus positif yang ditemukan di pabrik Askey Computer, bagian ASUSTeK Computer Inc, 63 pasien di antaranya adalah pekerja migran, dan klaster yang diyakini berasal dari dua pekerja migran.
Kedua pekerja itu telah bersantap di salah satu restoran di kota itu, demikian disebutkan Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC) dikutip kantor berita CNA.
Sedikitnya 30 unit pabrik yang beroperasi kawasan industri sekitar Bandar Udara Internasional Taoyuan, sekitar 30 menit dari ibu kota Taipei itu ditutup untuk sementara.
Baca Juga: Ingatkan Waspada Omicron, Wagub DKI Ahmad Riza Patria: Walau Sudah Divaksin, Tak Boleh Anggap Enteng
Menteri Perburuhan Taiwan, Hsu Ming Chun seperti dikutip Kantor Berita CNA mengatakan bahwa pihaknya akan membantu melakukan tes PCR massal terhadap 50 atau lebih buruh migran sesegera mungkin, sedangkan yang kurang dari 50 karyawan akan menyusul.
Kementerian Perburuhan juga akan mengerahkan personelnya memberikan pelayanan kepada para pekerja migran via telepon sambungan langsung nomor 1955 dengan menggunakan dua bahasa.
Sebelumnya CECC mendapati dua pekerja migran positif COVID-19 pada Kamis (20/1/2022) setelah makan bersama teman-temannya di salah satu restoran di Distrik Zhongli pada 9 Januari.
Karena keduanya tinggal di asrama karyawan, malam harinya dilakukan tes PCR secara massal terhadap 1.005 orang karyawan dan 66 di antaranya memberikan hasil positif.
Kasus positif terbanyak berasal dari satu pabrik, seperti dilaporkan Liberty Times Net.
Baca Juga: Dua Pasien Positif Omicron Meninggal Dunia, Kemenkes: Keduanya Komorbid
Tidak diketahui secara pasti jumlah pekerja migran asal Indonesia yang dinyatakan positif dalam lonjakan terkini kasus COVID-19 di Taiwan yang dalam dua bulan terakhir sempat terbebas dari penambahan kasus baru.
Indonesia menjadi kontributor terbesar pekerja migran asing di Taiwan dengan jumlah sekitar 290 ribu jiwa, baik lelaki maupun perempuan.