Anak Buah Prabowo Tak Setuju Nusantara Jadi Nama IKN: Nanti Bubar Kayak Majapahit

Sabtu, 22 Januari 2022 | 17:57 WIB
Anak Buah Prabowo Tak Setuju Nusantara Jadi Nama IKN: Nanti Bubar Kayak Majapahit
Desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ibu kota negara baru (instagram.com/nyoman_nuarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono tidak setuju jika ibu kota negara (IKN) diberi nama Nusantara. Anak buah Prabowo Subianto ini lantas menjelaskan alasan dan menyarankan nama pengganti yang lebih layak untuk ibu kota Indonesia yang baru tersebut.

Arief mengungkapkan kekhawatirannya jika ibu kota di Kalimantan Timur itu diberi nama Nusantara. Hal ini dibagikannya di akun Twitter resminya yang bernama @/bumnbersatu.

Dalam cuitannya, Arief takut dengan pemberian nama Nusantara justru akan membuat Indonesia bubar seperti Kerajaan Majapahit di masa lampau.

"Nanti dinamain Nusantara malah bubar kayak Kerajaan Majapahit," kata Poyuono sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga: Isu Jual-Beli Tanah di IKN Menyeruak, Isran Noor Kekeh Sebut Tidak Ada, BPN PPU Beri Pernyataan Ini

Arief Poyuono pun menyarankan nama yang menurutnya lebih baik dari Nusantara untuk ibu kota negara. Ia mengusulkan Bumi Merdeka sebagai nama calon ibu kota baru Indonesia.

Menurutnya, Bumi Merdeka bisa menjadi semangat baru bagi Indonesia. Ia juga menilai nama tersebut bisa membuat masyarakat Tanah Air benar-benar merasa merdeka.

Anak Buah Prabowo Tak Setuju Nusantara Jadi Nama IKN. (bumnbersatu)
Anak Buah Prabowo Tak Setuju Nusantara Jadi Nama IKN. (bumnbersatu)

"Ibu kota baru lebih bagus dinamakan Bumi Merdeka. Biar rakyatnya benar-benar merdeka," saran Arief Poyuono.

Cuitan Arief Poyuono itu telah mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya itu telah mendapatkan mendapatkan 13 tanda suka dan segelintir komentar warganet.

Banyak warganet yang justru tidak setuju dengan usulan nama ibu kota negara dari Arief Poyuono. Menurut warganet, nama IKN yang diusulkan Arief itu terdengar aneh.

Baca Juga: IKN Pindah ke Kaltim, Masyarakat Bumi Mulawarman Disebut Menolak, Ini Tanggapan Isran Noor

"Sabda Palon aja bang, lebih pas," sahut warganet.

"Hadew, mabok tidur bapak. Jangan aneh-aneh deh namanya. Nusantara udah tepat," sentil warganet.

"Itu karena Majapahit tidak berada di zaman milenial dan banyak penghianat Raja kala Itu. Gak ada WA (WhatsApp) dan Twitter, sehingga raja lambat dapat informasi," komentar warganet.

"Dinamakan 'Ibukota' saja," tulis warganet.

"Terlambat sarannya," tambah yang lain.

Nama Nusantara Dinilai Pengamat Menunjukkan Kebesaran Bangsa Indonesia

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna angkat bicara terkait pemilihan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara yang baru. Ia mengatakan nama Nusantara telah dikenal lama yakni menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia.

"Kalau saya kira Nusantara kan sudah kita kenal lama menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia. Bahkan punya luas wilayah yang lebih luas dari Indonesia," ujar Yayat saat dihubungi Suara.com, Kamis (20/1/2022).

Menurut Yayat, nama Nusantara juga menunjukkan sebuah kedigdayaan Bangsa Indonesia di masa sejarah.

"Yang ingin dibangun Nusantara bisa kita menujukkan kedigdayaan di masa depan. Jadi bagaimana belajar dari sejarah untuk membangun masa depan," ucap dia.

Tak hanya itu, Yayat menilai dengan penanaman Nusantara, bertujuan untuk mengingatkan agar akar budaya yang dimiliki Indonesia tidak hilang. Terlebih saat ini memasuki era digital, era globalisasi.

Karena itu, ia menilai pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena nama Nusantara menunjukkan proses transformasi sebuah akar budaya yang kuat.

"Nusantara dari pertimbangan nama yang ada menurut Presiden itu yang menunjukkan proses transformasi sebuah akar budaya yang kuat akan sejarah yang kuat," katanya.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI