Minta Gaji UMR Tak Dikasih, Bos Malah Suruh Kerja 24/7 dengan Kerjaan Tak Masuk Akal Ini, Warganet Syok: Resign Cepat!

Sabtu, 22 Januari 2022 | 15:10 WIB
Minta Gaji UMR Tak Dikasih, Bos Malah Suruh Kerja 24/7 dengan Kerjaan Tak Masuk Akal Ini, Warganet Syok: Resign Cepat!
Ilustrasi kerja hingga larut malam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pegawai dibuat syok oleh bosnya sendiri. Pasalnya dengan gaji di bawah UMR, ia menanggung beban kerja yang tak masuk akal.

Pegawai tersebut membagikan ceritanya di akun Twitter @workfess.

Mulanya pekerja tersebut meminta gajinya dari Rp 2 juta dinaikkan sesuai UMR. Hal ini disebabkan karena ia memiliki beban kerja yang sama dengan karyawan tetap.

Keinginannya tersebut ditolaak oleh sang bos, namun ia juga tak diperbolehkan untuk resign. Dalam hal ini, si bos memberikan tawaran beban kerja yang hanya dikurangi sedikit namun dengan gaji yang masih sama.

"Mau resign enggak dibolehin, eh dikasih tawaran gini. Gaji nggak naik tetep 2 juta cuma dikurangin bagian posting content," tulis sang pengirim curhat.

Ia kemudian membagikan tangkapan layar pesan singkat dari bosnya.

"Hai Ta, gue mau info terkait kemarin lu minta naik gaji UMR ya, jadi gue belum bisa menuhin itu karena lo cuma kerja WFH, jadi gue mau kaish pertimbangan dan mutusin buat lo kerja outsource dan gue enggak anggap lo intern," pesan sang bos.

Dengan gaji dua juta, bos tersbeut memberikan daftar pekerjaan yang harus dilakukan, yakni membuat content planing sebulan, membuat copywriting, membuat design feed 25 design, membuat story 100 desain, dan membuat caption.

"Jadi kerjaan lo sama kayak bulan lalu cuma gue hapus bagian lo posting, lo cukup kerjain di atas enggak perlu posting," ungkap sang bos.

Baca Juga: Siswa Nekat Samperin Guru Demi Tanda Cinta, 'Tugas Buat Pusing Tapi Kamu Bikin Aku Salting'

Atasannya kemudian memberikan opsi lain jika gaji yang diberikan sebesar Rp 3 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI