Suara.com - Sebanyak 60,3 persen warga DKI Jakarta tidak puas terhadap kinerja Gubernur Anies Baswedan. Ketidakpuasan tersebut kontras dengan beragam pembangunan fasilitas umum modern yang digenjot pemprov.
Hal itu merupakan salah satu hasil survei yang dilakukan Nusantara Strategic Network atau NSN.
Periset NSN Riandi mengatakan, tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Anies Baswedan hanya mencapai 33,8 persen.
"Persentase kepuasan publik terhadap Anies tetap bertahan sebesar 33,8 persen. Itu hasil survei hami terhadap 400 responden," kata Riandi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).
Baca Juga: Didorong Deklarasi Capres 2024, Anies Baswedan: Belum Masuk Waktunya, Jangan Bunyikan Suara Azan
Dia menjelaskan, 400 responden yang menjadi objek survei tersebut telah mewakili keseluruhan wilayah ibu kota.
Survei tersebut, kata dia, menggunakan sampel acak multilevel. Pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi covid-19.
Sedangkan ambang batas kesalahan survei itu yang dapat ditoleransi kurang lebih 4,9 persen, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Surveinya sendiri digelar sejak tanggal 5 sampai 15 Januari ini," kata dia.
Direktur Program NSN itu menjelaskan, terdapat 5,9 persen responden yang menjawab tidak tahu maupun tidak memberikan jawaban saat wawancara.
Baca Juga: Survei: Kepuasan Publik Atas Kinerja Anies Baswedan Capai 33,8 Persen, Persoalan Banjir Jadi Sorotan
Survei itu, kata Riandi, menunjukkan beragam proyek pembangunan fasilitas umum modern Anies tidak berdampak signifikan terhadap tingkat kepuasan warga.
Padahal, menurut Riandi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies membangun berbagai fasilitas umum, seperti LRT Jakarta, jembatan penyeberangan modern, stadion bertaraf internasional dan lainnya.
Riandi memperkirakan masyarakat menilai Anies belum mampu mengatasi persoalan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Selain itu, Gubernur Anies Baswedan juga dianggap belum menemukan solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Negara tersebut.
Terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, Riandi menuturkan Anies harus meyakinkan kepada masyarakat Indonesia agar dinilai layak maju sebagai salah satu kandidat.
Terlebih, menurut Riandi, Anies tidak memiliki partai politik untuk mengusung pada pilpres mendatang sehingga membutuhkan usaha yang optimal.