Pria Ini Dijuluki Aquaman karena Berenang 26 Jam Setelah Tsunami Tonga

Jum'at, 21 Januari 2022 | 18:11 WIB
Pria Ini Dijuluki Aquaman karena Berenang 26 Jam Setelah Tsunami Tonga
Ilustrasi Tsunami.[Pixabay/KELLEPICS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang korban tsunami Tonga yang selamat, Lisala Folau (57) dijuluki Aquaman karena berenang selama 26 jam untuk menyelamatkan diri dari sapuan ombak yang dipicu letusan gunung berapi bawah laut.

Menyadur NPR Jumat (21/1/2022), Folau, tukang kayu di pulau kecil bernama Atala sedang mengecat rumahnya pada Sabtu malam ketika dia mendengar dari saudaranya tentang tsunami yang akan datang.

Pada radio lokal Tonga, Broadcom Broadcasting, George Lavaka, yang diidentifikasi The Guardian sebagai editor senior di stasiun radio itu, membagikan transkrip terjemahan wawancara Folau di Facebook.

Dia dan keponakannya memanjat pohon untuk mencari perlindungan dan turun saat jeda tapi terkena gelombang besar yang lebih dari 6 meter, atau hampir 20 kaki — dan tersapu ke laut, sekitar pukul 7 malam waktu setempat.

Baca Juga: Tsunami di Tonga, Kemenlu Pastikan 6 WNI Dalam Keadaan Selamat

Folau yang kesulitan berjalan mendengar putranya memanggil dari darat, tapi tak ditanggapi karena ia tidak ingin putranya mempertaruhkan keselamatan dengan melompat ke laut untuk menyelamatkan dirinya.

Letusan gunung berapi bawah laut di Tonga. (Tonga Geological Services)
Letusan gunung berapi bawah laut di Tonga. (Tonga Geological Services)

"Pikiran saya adalah jika saya menjawabnya, dia akan datang dan kami berdua akan menderita jadi saya hanya terombang-ambing, dihantam ombak besar yang terus datang," katanya.

"Itu tetap dalam pikiran saya jika saya bisa berpegangan pada pohon atau apa pun dan jika sesuatu terjadi dan saya kehilangan nyawa, pencari dapat menemukan saya dan keluarga saya dapat melihat mayat saya."

Folau pertama kali mencapai tanah di Pulau Toketoke. Dia mengatakan melihat sebuah kapal polisi menuju kembali ke Atata sekitar pukul 7 pagi dan melambaikan kain saat kapal itu lewat, tapi kapal itu tidak berhenti.

Dari sana, dia berangkat ke pulau Polo'a, perjalanan yang berlangsung sekitar pukul 10 pagi hingga 6 sore. Dia kemudian berenang ke Sopu, yang ada di tepi barat ibu kota, Nuku'alofa, di Pulau Tongatapu.

Baca Juga: Gunung Berapi di Tonga Erupsi, Enam WNI Dipastikan Selamat

Reuters memperkirakan perjalanannya berenang sekitar 7,5 km ke pulau utama.

Dia selalu teringat keluarganya dan khawatir tentang keponakannya yang terbawa ombak dan penyakit yang dihadapi saudara perempuan dan putri bungsunya.

"Semua ini berpacu dalam pikiran saya dan apa gunanya sekarang saya selamat dan bagaimana dengan mereka," katanya. "Ini mendorong saya untuk sampai ke Sopu."

Foto udara dari pesawat P-3K2 Orion milik Angkatan Pertahanan Selandia Baru menunjukkan rumah-rumah dan pepohonan tertutup abu di atas Nomuka, Tonga, setelah negara kepulauan di Pasifik itu dilanda tsunami yang dipicu letusan gunung berapi bawah laut pada 17 Januari 2022. (Angkatan Pertahanan Selandia Baru/HO via Reuters)
Foto udara dari pesawat P-3K2 Orion milik Angkatan Pertahanan Selandia Baru menunjukkan rumah-rumah dan pepohonan tertutup abu di atas Nomuka, Tonga, setelah negara kepulauan di Pasifik itu dilanda tsunami yang dipicu letusan gunung berapi bawah laut pada 17 Januari 2022. (Angkatan Pertahanan Selandia Baru/HO via Reuters)

Folau mencapai pantai hari Minggu sekitar pukul 9 malam waktu setempat atau sekitar 26 jam setelah gelombang tsunami pertama menyapu dia ke laut.

Dia merangkak dari pantai ke ujung jalan umum dan menemukan sepotong kayu untuk digunakan sebagai tongkat. Seorang pengemudi yang lewat menemukannya dan setelah bertanya dia terhubung dengan keluarganya.

Tidak jelas apa yang terjadi pada anggota keluarga Folau lainnya, tapi situs berita Selandia Baru Stuff melaporkan putrinya menceritakan pengalaman dan rasa terima kasihnya dalam posting Facebook yang emosional.

Yang lain berbagi laporan tentang kisah Folau di media sosial, menyebutnya sebagai "Aquaman kehidupan nyata."

Ia terdengar sangat rendah hati dengan pengalamannya dan mengatakan kepada Broadcom bahwa sangat tidak terduga bisa selamat setelah hanyut dan mengambang dari bahaya yang baru saja dihadapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI