Suara.com - Pernyataan Anggota DPR RI fraksi PDIP Arteria Dahlan yang dianggap menyinggung terutama masyarakat Sunda di Jawa Barat bisa berbuntut panjang. Ulah Arteria dinilai akan berimbas kepada elektabilitas jelang Pemilu 2024.
"Statement yang dikemukakan Arteria Dahlan yang meminta Kajati yang berbahasa Sunda dicopot itu tentu merugikan atau akan merusak elektabilitas partai yang menaungi," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin saat dihubungi, Jumat (21/1/2022).
Ujang mengatakan, suka tidak suka masyarakat Jawa Barat yang bersuku Sunda tersebut tidak suka dengan ucapan Arteria Dahlan. Hal itu sedikit besarnya akan berimbas kepada elektabilitas PDIP terurama di Jawa Barat.
Selain itu, Ujang juga memprediksi kasus Arteria ini akan berimbas kepada calon-calon legislatif, calon kepala daerah hingga calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung PDIP.
"Akan berdampak terhadap elektabilitas lalu juga calon-calon bahkan calon kepala daerah dan tentu capres atau cawapres yang akan diusung oleh PDIP juga akan mengalami kerugian," tuturnya.
Menurutnya, Arteria berpikir dulu sebelum mengeluarkan pernyataan. Jika kadung menjadi kontroversi seperti kekinian maka yang akan dirugikan nama partai.
"Karena imbas dari pernyataan tentu tidak dipikir dulu tidak disaring dulu sehingga berdampak kepada dirinya kepada partainya kepada orang-orang atau kader-kader yang ingin mencalonkan diri di eksekutif maupun legislatif," tandasnya.
Minta Maaf
Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan kontroversi yang meminta kepala kejaksaan tinggi yang bebrbahas Sunda di rapat untuk dicopot.
Baca Juga: Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Tetap Minta Artelia Dahlan Dipecat Meski Sudah Minta Maaf
Permintaan maaf kepada masyarakat Jawa Barat dan Sudna khususnya itu disampaikan Arteria di DPP PDI Perjuangan hari ini.