Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta kepala daerah di kawasan aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk kompak menyusun strategi menghadapi lonjakan pandemi akibat varian Omicron.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan daerah Jabodetabek sangat rawan karena besarnya importasi kasus lintas daerah dalam satu kawasan aglomerasi akibat mobilitas yang tinggi.
"Untuk itu dimohon Gubernur, Walikota maupun bupati, khususnya pada provinsi yang sedang mengalami kenaikan kasus untuk terus memantau kondisi kasus dan mengoptimalisasi koordinasi dalam pengendalian Covid-19," kata Wiku dalam jumpa pers, Kamis (20/1/2022).
Saat ini DKI Jakarta berada dalam status PPKM level 2 sehingga pengendalian COVID-19 akan menyesuaikan kondisi kasus yang bisa mempengaruhi sejumlah daerah lain yang masuk aglomerasi yakni yang masuk kawasan Jabodetabek.
Baca Juga: Jamaah Umrah Tetap Berangkat di Tengah Merebaknya Varian Omicron, Ini Pesan Luhut
"Maka perlu adanya kekompakan antar Pemerintah Daerah untuk mengupayakan strategi pencegahan penularan kasus," ucapnya.
Diketahui, Pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.277.644 orang Indonesia, masih terdapat 12.328 kasus aktif, 4.121.117 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 144.199 jiwa meninggal dunia.
Pemerintah juga telah menyuntikkan 177,643,779 dosis (85.30 persen) vaksin pertama dan 121,075,830 dosis (58.14 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Pasien Varian Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah, Cek Syaratnya!