CEK FAKTA: Beredar Informasi Islam Meniru Kebudayaan Lain Soal Simbol Bulan Bintang, Benarkah?

Jum'at, 21 Januari 2022 | 09:29 WIB
CEK FAKTA: Beredar Informasi Islam Meniru Kebudayaan Lain Soal Simbol Bulan Bintang, Benarkah?
CEK FAKTA Beredar Informasi Islam Meniru Kebudayaan Lain Soal Simbol Bulan Bintang. (Turnbackhoax.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar narasi yang diklaim sebagai fakta sejarah Islam, dimana simbol bulan dan bintang sebagai simbol agama Islam ternyata telah meniru kebudayaan lain.

Narasi ini dibagikan oleh akun Facebook bernama Abdul di Grup Murtadin. Akun ini membagikan sebuah video mengenai informasi yang diklaim sebagai fakta sejarah Islam.

Dalam narasinya, Islam disebut telah meniru kebudayaan lain terkait penggunaan simbol bulan bintang. Video ini mengungkap simbol bulang dan bintang merupakan kebudayaan Yunani dan Persia.

Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:

Baca Juga: Cek Fakta: Meteor Diprediksi Jatuh di Indonesia pada Mei 2022 Mendatang, Benarkah?

FAKTA SEJARAH JANGAN LUPAKAN SEJARAH LALU TERTIPU OLEH KLAIM Dari ABAD KE 6

Narasi dalam video:

"Islam Fact #10
Did you know the Star and Crescent was not originally a symbol of Islam, it was first used by the Greek colony of Byzantium in 300 BCE, 1000 years before islam began. It was then used in Persian coins for more than 400 years, until the Muslims conquered Persia in the 7th century. The Muslim conquerors thought the design wa beautiful, so they befan to use it on their own coins. But, the Star and Crescent wouln not become a widespread symbol of Islam until the Ottoman Empire used it on their flag in the 17000s.
Follow for more Islam facts."

Terjemahan:

"Fakta Islam #10
Tahukah Anda bahwa Bintang dan Bulan Sabit pada awalnya bukan simbol Islam, simbol itu pertama kali digunakan oleh koloni Yunani Byzantium pada 300 SM, 1000 tahun sebelum Islam dimulai. Simbol itu kemudian digunakan dalam koin Persia selama lebih dari 400 tahun, sampai Muslim menaklukkan Persia pada abad ke-7. Para penakluk Muslim menganggap desain itu indah, jadi mereka ingin menggunakannya pada koin mereka sendiri. Tapi, Bintang dan Bulan Sabit tidak akan menjadi simbol Islam yang tersebar luas sampai Kekaisaran Ottoman menggunakannya pada bendera mereka di tahun 17000-an.
Ikuti untuk lebih banyak fakta Islam."

Baca Juga: Semakin Populer di Indonesia, Shin Tae-yong Kini Jadi Bintang Iklan

CEK FAKTA Beredar Informasi Islam Meniru Kebudayaan Lain Soal Simbol Bulan Bintang. (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA Beredar Informasi Islam Meniru Kebudayaan Lain Soal Simbol Bulan Bintang. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, narasi Islam meniru kebudayaan lain terkait simbol bulan dan bintang tidak benar.

Faktanya, agama Islam tidak pernah memiliki keterkaitan dengan simbol apapun. Simbol bulan dan bintang mulanya digunakan oleh Kesultanan Turki Utsmani sekitar abad ke-10 (923-1342 H/1517-1923 M) sebagai simbol resmi kesultanan.

Tujuan awal penggunaan simbol tersebut adalah untuk politik dan tidak berhubungan dengan ajaran agama.

Dilansir dari media berbahasa Inggris, indianexpress.com menuliskan bahwa Islam pada prinsipnya tidak menggunakan simbol-simbol agama. Para sejarawan telah menunjukkan bahwa para mualaf Arab pertama tidak membawa lencana atau panji-panji pada penaklukan awal mereka.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi Islam meniru kebudayaan lain terkait simbol bulan dan bintang adalah hoaks.

Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI