Tinjau Langsung Kondisi Tanjung Adikarto, Kemendagri Siap Jembatani Upaya Pembangunan Lanjutan

Jum'at, 21 Januari 2022 | 05:14 WIB
Tinjau Langsung Kondisi Tanjung Adikarto, Kemendagri Siap Jembatani Upaya Pembangunan Lanjutan
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II, Iwan Kurniawan saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/1/2022). (Dok: Kemendagri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) meninjau langsung kondisi Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/1/2022). Tinjauan itu untuk menghimpun informasi seputar berbagai kendala yang membuat pelabuhan tersebut kurang berkembang.

Adapun tinjauan tersebut dipimpin Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II Iwan Kurniawan yang diutus oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina, Bangda Sugeng Hariyono. Dalam kunjungan itu, Iwan disambut oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bayu Mukti Sasongka dan Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Armansyah Gatot Subroto.

Ketiganya terlibat dialog membahas berbagai kendala yang membuat pelabuhan tersebut belum beroperasi secara maksimal. Dalam kesempatan itu, juga turut dibahas kondisi infrastuktur, dukungan pihak terkait, hingga potensi yang ada. Dialog juga dilakukan dengan mendengarkan masukan dari para nelayan.

Iwan menjelaskan, kedatangannya di Provinsi DIY untuk menginventarisasi berbagai permasalahan di daerah tersebut. Beberapa hari sebelumnya, Ditjen Bina Bangda juga berkunjung ke Provinsi Jawa Tengah dengan agenda serupa.

Baca Juga: DPR Sayangkan Gubernur Lemhanas Lempar Isu Polri Di Bawah Kemendagri

Berbagai permasalahan tersebut nantinya akan dibahas pada Rapat Koordinasi Teknis dan Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) bersama pemerintah daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan kementerian/lembaga lainnya. Rapat tersebut rencananya akan digelar pada Februari mendatang.

Dalam forum itu salah satunya akan dibahas mengenai program strategis pembangunan Tanjung Adikarto agar kementerian/lembaga memberi perhatian terhadap agenda tersebut.

“Untuk isu ini akan kami kawal di Rakortekrenbang supaya ada angka, ada kegiatan, ada anggaran yang diturunkan oleh K/L (kementerian dan lembaga) untuk menindaklanjuti pertemuan ini,” ujar Iwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongka mengatakan, pihaknya berharap pembangunan Tanjung Adikarto dapat segera diselesaikan. Dirinya juga berharap, Kemendagri dapat mengoordinasikan kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk mendukung pembangunan tersebut.

Hal senada juga disampaikan Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo Armansyah, Gatot Subroto. Dirinya berharap pembangunan bisa segera terwujud karena memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar. Selain di sektor kelautan dan perikanan, keberadaan infrastruktur tersebut akan berdampak ke sektor lainnya seperti pariwisata.

Baca Juga: Tahun Ini Dana Bantuan Partai Politik di Bekasi Naik Jadi Rp 6.000 per Suara

“Multiplier effect-nya akan banyak dengan adanya pelabuhan ini, jadi kita sangat menunggu-nunggu pelabuhan ini bisa segera beroperasi,” ujar Gatot.

Baik Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY maupun Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, keduanya mengaku siap mendukung berbagai upaya yang dilakukan Kemendagri dalam mendukung pembangunan di pelabuhan tersebut.

Diketahui, Tanjung Adikarto yang telah dibangun sejak 2005 belum beroperasi secara maksimal karena terbatasnya infrastruktur, seperti keberadaan pemecah ombak yang kurang memadai. Akibatnya, nelayan kesulitan menyandarkan perahunya di dermaga utama Tanjung Adikarto karena ombaknya terlalu besar. Selain itu, jalur masuk perahu ke arah dermaga juga tertutup akibat sedimentasi, sehingga menyulitkan nelayan mengakses fasilitas tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI