Nama Nusantara Dianggap Jawa Sentris, Pengamat: Menunjukkan Kebesaran Bangsa Indonesia

Kamis, 20 Januari 2022 | 22:29 WIB
Nama Nusantara Dianggap Jawa Sentris, Pengamat: Menunjukkan Kebesaran Bangsa Indonesia
Desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, calon ibu kota baru RI. (Instagram.com/nyoman_nuarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna angkat bicara terkait pemilihan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara yang baru yang dianggap Jawa Sentris.

Yayat mengatakan, nama Nusantara telah dikenal lama yakni menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia.

"Kalau saya kira Nusantara kan sudah kita kenal lama menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia. Bahkan punya luas wilayah yang lebih luas dari Indonesia," ujar Yayat saat dihubungi Suara.com, Kamis (20/1/2022).

Menurut Yayat, nama Nusantara juga menunjukkan sebuah kedigdayaan Bangsa Indonesia di masa sejarah.

Baca Juga: Ahok hingga Azwar Anas Disebut Bakal Jadi Kepala Otorita IKN, Ngabalin: Kita Lihat 2 Bulan Ini

"Yang ingin dibangun Nusantara bisa kita menujukkan kedigdayaan di masa depan. Jadi bagaimana belajar dari sejarah untuk membangun masa depan," ucap dia.

Tak hanya itu, Yayat menilai dengan penanaman Nusantara, bertujuan untuk mengingatkan agar akar budaya yang dimiliki Indonesia tidak hilang. Terlebih saat ini memasuki era digital, era globalisasi.

Dia pun mencontohkan nama Ibu Kota Jakarta yang memiliki proses transformasi nama sebelum menjadi Jakarta.

"Nama Jakarta pun tidak baru. Sebelumnya di zaman kolonial namanya Batavia, terus kenapa dikembalikan menjadi Jakarta karena akar sejarahnya dari Jayakarta, zaman Kerajaan Mataram," ucap Yayat.

Sehingga, kata Yayat, pemilihan nama Ibu Kota Negara harus memiliki makna yang mendalam.

Baca Juga: Penuh Percaya Diri, Rahmad Mas'ud Sebut Balikpapan Paling Baik Jadi Daerah Penyangga Nusantara

Karena itu, ia menilai pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena nama Nusantara menunjukkan proses transformasi sebuah akar budaya yang kuat.

"Nusantara dari pertimbangan nama yang ada menurut Presiden itu yang menunjukkan proses transformasi sebuah akar budaya yang kuat akan sejarah yang kuat," katanya.

Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal menyebut pemberian nama Nusantara terkesan Jawa sentris.

"Sejak zaman pergerakan ketika istilah ini muncul untuk digunakan sebagai nama wilayah bangsa dan negara yang hendak didirikan, nama Nusantara segera tersingkir karena dianggap Jawa sentris," kata JJ Rizal, Senin (17/1/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI