Suara.com - Sejumlah nama tokoh digadang-gadang masuk dalam daftar kandidat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Diantaranya ada nama Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kemudian, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana, dan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, nama-nama tersebut memang disampaikan Jokowi.
Dia pun meminta publik menunggu dalam dua bulan ke depan terkait siapa yang akan menjadi Kepala Otorita IKN.
"Nama-nama itu memang disampaikan Presiden toh, 2020 deh kalau enggak salah. Siapapun nanti ya, kita lihat dua bulan ini," ujar Ngabalin saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).
Ngabalin menuturkan dirinya belum mengetahui apakah nantinya akan ada tim seleksi yang dibentuk Jokowi dalam pemilihan Kepala Otorita Ibu Kota baru.
"Akan ada timsel atau mungkin ada yang lain nanti atau bagaimana, kita belum tahu," ucapnya.
Ngabalin mengatakan berdasarkan UU, Presiden memiliki waktu dua bulan untuk menentukan Kepala Otorita IKN.
"Karena menurut UU dalam masa dua bulan ini bapak presiden oleh UU diamanahkan untuk segera menyiapkan siapa kepala badan otorita," katanya.
Baca Juga: Klaim IKN Dibangun China, Edy Mulyadi Semprot Prabowo: Macan Menjadi Kayak Mengeong
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memilih Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.