Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Tonga dalam keadaan selamat pasca wilayah itu dilanda bencana erupsi gunung berapi dan tsunami.
Direktur Pelindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, enam WNI tersebut telah berkomunikasi dengan KBRI Wellington yang berada di Selandia Baru.
"Para WNI yang ada di Tonga sudah dapat kita hubungi dan semuanya kita pastikan dalam keadaan selamat. Total enam WNI," ujar Judha dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/1/2022).
"Kontak sudah dilakukan KBRI Wellington dengan High Commision yang ada di Selandia Baru dan Tonga telah mampu berkomunikasi dengan para WNI tersebut," sambungnya.
Baca Juga: Dihantam Tsunami, Pria di Tonga Ini Bertahan Hidup dengan 27 Jam Berenang Arungi Lautan
Judha merinci dari enam WNI tersebut, tiga diantaranya berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK), seorang menetap di sana dan juga kerap membantu KBRI Wellington.
Sedangkan dua orang WNI lainnya masih didalami profesinya.
Judha mengatakan, pihak KBRI Wellington masih akan terus memantau enam WNI tersebut dan menyiapkan bantuan yang diperlukan.
"KBRI Wellington akan terus memantau mereka dan standby untuk bisa menyiapkan bantuan yang diperlukan para WNI tersebut. Merupakan catatan, tambahan satu WNI ini sebetulnya menjadi pelajaran bagi kita semua pentingnya lapor diri," ucap Judha.
Lebih lanjut, Judha mengimbau jika ada yang memiliki keluarga yang tinggal di Tonga, dapat menghubung hotline KBRI Wellington atau hotline perlindungan WNI.
Baca Juga: Kisah Aquaman di Dunia Nyata, Pria di Tonga Berenang 27 Jam Usai Tersapu Tsunami ke Lautan
"Kami mengimbau ada keluarga yang tinggal di Tonga, kiranya dapat menghubungi hotline KBRI Wellington +6421713167 atau dapat menghubungi hotline Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri +6281290070027," katanya.
Diketahui, gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi raksasa menghantam Tonga di Samudra Pasifik, pada Sabtu (15/1/2022).