Suara.com - Seorang tukang cukung bernama Warsoni (41) tega membunuh istrinya, SS (29) di samping anak dan adik iparnya yang tertidur pulas di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pondok Kelapa Selatan VI RT 09 RW 05, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (19/1/2022) dini hari.
SS diduga dibunuh pelaku dengan cara membekapnya, seusai mereka berhubungan badan.
"Iya bermula dari hubungan badan terus sudah selesai terus katanya istrinya ngomong mau kawin lagi langsung dibekap seperti itu," kata Kapolsek Duren Sawit, Kompol Suyud ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (20/1/2022).
Sebelum ditemukan tewas, SS bersama anak dan adiknya baru saja tiba dari kampung halamannya di Jawa Tengah. Meski merupakan pasangan suami istri namun mereka tidak tinggal bersama.
Sesampai di Jakarta ketiganya pun menginap di kontrakan petak tanpa kamar tersebut bersama Warsoni. Di dalam kontrakan terdapat dua kasur, anak dan adik korban tidur bersama.
Sementara Warsoni dan SS tidur berdua di kasur yang satunya.
Saat anak dan adiknya tertidur pulas, karena sudah lama tidak bertemu, keduanya melakukan hubungan badan.
Seusai berhubungan badan, karena sebelumnya SS pernah meminta cerai, Warsoni membunuh korban dengan cara membekapnya.
Pada pagi hari, Warsoni menitipkan anaknya ke kakaknya yang rumahnya masih di kawasan Duren Sawit.
Sementara adik iparnya masih tertidur pulas bersama SS yang sudah tidak bernyawa.
Saat terbangun, sang adik membangun kakaknya. Namun tidak ada respons sama sekali. Dia langsung melapor ke pihak RT setempat.
"Jadi yang pertama tahu itu dari adiknya di situ, terus ngasih tahu ke RT," kata Suyud.
Jenazah SS sempat dibawa ke puskesmas. Saat itu ditemukan dugaan tanda-tanda kekerasan di leher korban.
Jenazah korban pun dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati dan Kekinian telah dibawa pulang ke kampung halamannya.
Setelah istrinya ditemukan tewas, polisi meringkus Warsoni di tempatnya bekerja di kawasan Duren Sawit. Kekinian dia telah berstatus sebagai tersangka dan menjalani pemeriksaan.
"Sekarang lagi pemeriksaan. Kami dalami lagi biar jelas," ujar Suyud.