Selain itu, perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, dan Facebook mengalami peningkatan laba yang besar karena semakin banyak orang yang bekerja dari rumah dan berbelanja online.
Penulis makalah menyerukan pembatasan kekayaan ekstrem melalui perpajakan progresif, langkah-langkah penghilang ketidaksetaraan yang terbukti, serta pergeseran kekuatan dalam ekonomi dan masyarakat.
Forbes mencatat 10 orang terkaya di dunia, yakni: pemilik Tesla dan SpaceX Elon Musk, Jeff Bezos dari Amazon, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, Mark Zuckerberg dari Facebook, mantan CEO Microsoft Bill Gates dan Steve Ballmer, mantan CEO Oracle Larry Ellison, AS investor Warren Buffet dan kepala grup mewah Prancis LVMH, Bernard Arnault.
Masalah metodologi Oxfam mendasarkan temuannya pada Credit Suisse Global Wealth Report dan Forbes Billionaires List.
Studi Forbes menggunakan nilai aset individu termasuk properti, tanah, dan saham perusahaan dikurangi utang untuk melihat apa yang dimiliki orang.
Bentuk pendapatan lain bukan bagian dari persamaan. Metodologi ini juga digunakan oleh Oxfam ketika menentukan tingkat kemiskinan global.
Metodologi ini mendapat kecaman di masa lalu, dengan beberapa kritikus berpendapat bahwa cara itu menciptakan definisi yang dipertanyakan tentang siapa yang miskin dan siapa yang tidak.
Salah satu argumen menyatakan bahwa sulit untuk mengelompokkan tingkat kemiskinan seorang siswa yang mungkin memiliki tingkat hutang pinjaman siswa yang tinggi dengan seorang petani berpenghasilan rendah di Cina. ha/hp (AP, AFP, dpa, Reuters)

Baca Juga: 10 Orang Terkaya Makin Bergelimang Harta Saat Pandemi