Suara.com - Polisi Israel telah mengusir warga Palestina dari kediaman mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada Rabu (19/1/2022). Sengketa di kawasan ini telah memicu perang 10 hari antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Mei 2021 lalu.
Berbeda dari 2021 lalu, penggusuran ini tidak mendapat penentangan ekstrem dari kelompok Hamas yang secara de facto menguasai jalur Gaza. Kini hanya terjadi beberapa bentrok dan protes dari warga Palestina.
Tidak ada lagi penembakan ratusan roket ke kota-kota Israel seperti pada Mei lalu, beberapa pekan sebelum pemilihan umum yang menyebabkan tersingkirnya Benyamin Netanyahu dari kursi Perdana Menteri Israel yang didudukinya selama 12 tahun.
Penggusuran yang terjadi pada Rabu subuh digelar dua hari setelah beberapa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah mengancam akan membakar rumah-rumah mereka, karena tak rela menyerahkannya kepada Israel.
Baca Juga: Keluarga di Sheikh Jarrah Diusir Paksa, Kedubes Palestina Kutuk Israel
Dalam penggusuran tersebut, turut ditangkap beberapa warga Palestina termasuk lima orang yang berasal dari satu keluarg. Saksi mengatakan polisi Israel setidaknya menahan 25 orang dari Sheikh Jarrah dalam penggusuran itu.
Saat sengketa Sheikh Jarrah mengemuka di 2021 lalu, perang antara Israel dan Hamas telah menyebabkan 260 warga Palestina tewas. Sebanyak 66 di antaranya adalah anak-anak dan 40 perempuan. Di Israel, 13 orang tewas akibat gempuran roket Hamas dan ratusan lainnya luka-luka.