Suara.com - Pendiri Microsoft, Bill Gates memprediksi virus corona akan seperti flu musiman setelah melewati varian Omicron.
Menyadur Forbes Rabu (19/1/2022), hal ini diungkapkan taipan teknologi itu di Twitter saat sesi tanya jawab dengan Devi Sridhar, Profesor dan Ketua Kesehatan Masyarakat Global di Universitas Edinburg.
“Pertanyaan terakhir, apa yang ingin diketahui semua orang, bagaimana dan kapan pandemi selesai? Apakah omicron menunjukkan bahwa kita bisa 'hidup dengan COVID'? Atau apakah varian berbahaya lainnya akan muncul tahun 2022?”
“Seiring dengan pengalaman negara lain, sistem kesehatan mereka akan tertantang oleh gelombang Omicron. Sebagian besar kasus yang parah adalah orang yang tidak divaksinasi.”
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat, Kebanyakan Datang dari Arab Saudi
“Begitu Omicron melewati suatu negara maka sisa tahun ini akan melihat kasus yang jauh lebih sedikit sehingga Covid dapat diperlakukan lebih seperti flu musiman.”
Bill Gates bukan satu-satunya yang mempercayai teori ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan sejak awal, varian Omicron kemungkinan akan menyebar lebih mudah daripada virus SARS-CoV-2 asli.
Sejak proliferasinya, aspek varian baru ini sebagian besar telah dikonfirmasi oleh ahli kesehatan masyarakat, karena Omicron cepat mendominasi infeksi virus corona Covid-19 baru di seluruh dunia dalam sebulan terakhir.
Namun, efek patologis yang disebabkan oleh Omicron sebagian besar masih belum diketahui, dengan banyak yang mengatakan bahwa itu menghasilkan penyakit yang tak terlalu parah.
Forbes melaporkan jika akhirnya terbukti Omicron lebih mudah menular, namun lebih ringan penyakitnya, maka mungkin Gates dan pakar kesehatan sedang melakukan sesuatu yang signifikan.
Baca Juga: Israel Uji Coba Berikan Vaksin Keempat, Antibodi Kuat tapi Tak Mampu Lawan Omicron
Pola ini akan mengikuti ciri-ciri serupa dengan virus umum lainnya, seperti rhinovirus (flu biasa) dan influenza (flu) di mana keduanya lebih mudah menular, tapi biasanya tidak terlalu parah.
"Jika coronavirus berakhir seperti itu, maka ini berpotensi menjadi penyakit pernapasan musiman lainnya," lapor Forbes.