Suara.com - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mempertanyakan soal siapa yang berkepentingan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Muslim mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dinilai tidak memiliki urgensi.
Diapun bertanya-tanya soal kepentingan pemindahan ibu kota negara baru tersebut.
Ia mempertanyakan soal siapa pemilik lahan dan siapa yang akan diuntungkan dalam proyek ini.
Baca Juga: Bangga Dengar Nama Ibu Kota Negara Baru, PKB: Nusantara Masa Depan Kesejahteraan Bangsa
"Apakah IKN ini memang sudah mendesak untuk segera dibangun? Apakah IKN bukan proyek para oligarki-pemodal-penguasa saat ini? Coba siapa pemilik lahan? Proyek ini dibangun pakai dana apa? Siapa yang diuntungkan dalam proyek IKN ini?" tanya Muslim, seperti dikutip dari makassar.terkini.id--jaringan Suara.com.
Muslim mengatakan, kemungkinan proyek IKN akan berakhir seperti rumah hantu.
Ia khawatir apabila proyek IKN ini akan mangkrak dan menjadi beban negara.
"Tidakkah IKN ini akan jadi rumah hantu dan beban negara di masa mendatang? Seperti Bandara Kertajati dan sebagainya?" ungkapnya.
Dalam hal ini, Muslim juga menyinggung soal prediksi Rizal Ramli.
Baca Juga: Sebelum Nusantara, Ini Beberapa Daerah yang Sempat Jadi Ibu Kota Negara Sepanjang Sejarah Indonesia
Ia menyinggung soal Ahok apabila dijadikan sebagai Kepala Otorita IKN.
"Kalau Ahok jadi Kepala Otorita IKN, maka kecurigaan Bang Rizal Ramli IKN bisa berubah menjadi 'Beijing Baru' makin nyata," bebernya.