Temui Wapres Ma'ruf, Wiranto Dan Anggota Wantimpres Sampaikan Masukan Soal Ibu Kota Negara Hingga Penanganan Covid-19

Rabu, 19 Januari 2022 | 09:47 WIB
Temui Wapres Ma'ruf, Wiranto Dan Anggota Wantimpres Sampaikan Masukan Soal Ibu Kota Negara Hingga Penanganan Covid-19
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kedatangan rombongan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022). (Dok. KIP-Setwapres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (18/1/2022). Dalam kesempatan tersebut Wantimpres melaporkan sejumlah hal yang menjadi fokus dalam memberikan nasihat kepada Presiden Joko Widodo pada 2022.

Ketua Wantimpres Wiranto mengatakan, dirinya bersama empat anggota Wantimpres melaporkan soal penanganan Covid-19 hingga perpindahan ibu kota negara (IKN).

“Tahun ini, kami memfokuskan beberapa hal, seperti perpindahan Ibu Kota Negara (IKN), penanganan Covid-19, juga masalah pembangunan SDM untuk mengantisipasi bonus demografi nanti,” kata Wiranto.

Berbicara soal IKN, Wantimpres mengungkapkan soal landasan hukumnya saat ini tengah dipersiapkan.

Anggota Wantimpres Agung Laksono menyampaikan bahwa sebaiknya pemerintah mempertimbangkan berbagai aspek dan harus disosialisasikan kepada masyarakat guna meminimalisir adanya respon negatif di waktu yang akan datang.

“Mungkin perlu sosialisasi, sehingga lebih mengamankan, baik selama masa sidang, maupun pasca-persidangan,” ujar Agung.

Sementara itu, perihal penanganan Covid-19, para anggota Wantimpres saat ini tengah menyoroti langkah-langkah pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui pengembangan UMKM. Dalam upaya pemberian kemudahan untuk mendorong pengembangan UMKM, masih kerap ditemukan laporan pelaku UMKM yang mengalami kesulitan mengurus perizinan usahanya karena regulasi dan proses birokrasi yang masih cukup berat untuk dipenuhi.

Terakhir, Wiranto menambahkan terkait pembangunan SDM guna menghadapi bonus demografi di Indonesia. Ia khawatir apabila tidak ditangani dengan baik, bonus demografi tersebut malah akan menambah beban perekonomian Indonesia.

“Kami melihat ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dari perusahaan-perusahaan yg membutuhkan tenaga ahli dengan pendidikan vokasional yang menghasilkan (tenaga kerja). Barangkali itu yang perlu menjadi perhatian pemerintah, supaya tidak meleset,” katanya.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah, Fahri Hamzah: Aku Sedih dengan Cara Kalian Meninggalkan Kota Ini

Menanggapi berbagai masukan tersebut, Ma'ruf menyambut baik masukannya dan sejalan dengan fokus yang saat ini tengah ditangani oleh Pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI