Sejarah Banjir Jakarta Terparah Sepanjang Masa: Ketinggian Air Mencapai 7 Meter!

Rabu, 19 Januari 2022 | 07:33 WIB
Sejarah Banjir Jakarta Terparah Sepanjang Masa: Ketinggian Air Mencapai 7 Meter!
Ilustrasi sejarah banjir jakarta terparah [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujan deras mengguyur DKI Jakarta yang menyebabkan munculnya titik genangan di 19 lokasi pada Selasa, 18 Januari 2022 ini. Rata-rata ketinggian volume air ini 50-60 sentimeter yang menyebabkan sulitnya kendaraan roda dua yang melintas.  Genangan ini membuat kita penasaran dengan sejarah banjir Jakarta terparah sepanjang masa.

Meski demikian, masih banyak kendaraan roda empat yang memaksa untuk melintasi jalan dengan genangan yang tinggi. Namun juga tidak jarang ada beberapa kendaraan yang mengalami mati mesin ketika melintas karena terkena air. Simak berikut sejarah banjir Jakarta terparah.

Rupanya Jakarta tidak pernah lepas dari kepungan genangan banjir. Permasalahan banjir Jakarta ini tercatat telah terjadi bahkan sejak pada masa kerajaan Tarumanegara yang bertahan hingga saat ini. Berikut ini adalah sejarah banjir Jakarta terparah dari masa ke masa. 

1. Banjir Pada masa Kolonial Belanda

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Pemkot Jakarta Utara Waspada Banjir Rob di 3 Wilayah Ini

Pada awal abad 17 di masa kepemimpinan Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen, Jakarta telah mengalami banjir karena luapan Kali Ciliwung saat hujan deras. Pada tahun 1621 merupakan banjir pertama di masa kekuasaan VOC. Pada masa itu, banyak rumah yang hanyut ketika belanda Batavia (sebutan nama kota sebelum Jakarta). Banjir ini terjadi pada tahun 1621, 1654, 1872, 1893, 1909, 1918, dan 1932.

Padahal Belanda telah membangun kanal pada dua tahun sebelum terjadinya banjir. Namun hal ini gagal karena Belanda tidak mengetahui letak geografis Jakarta. 

2. Banjir Jakarta 1979

Pada 19-20 Januari 1979, ada sebanyak 714.861 orang yang mengungsi saat banjir menerjang Jakarta. Ada sekitar 20 orang yang hilang dikarenakan terjangan banjir besar. Bahkan bencana banjir tersebut, Jakarta Selatan tenggelam setinggi 2,5 meter.

3. Banjir Jakarta 1996

Baca Juga: 19 Titik di Jakarta Tergenang Banjir, Janji Wagub DKI Ahmad Riza Patria: Segera Surut

Pada tahun 1996, Jakarta mengalami hujan selama beberapa hari dengan curah hujan yang tinggi yang merendam Jakarta hingga setinggi 7 meter. Akibatnya ada 529 rumah hanyut, 398 rumah rusak, korban mencapai 20 jiwa, dan ada 30.000 orang yang terpaksa harus mengungsi. Kerugian dari banjir tersebut mencapai USD 435 juta.

4. Banjir Jakarta 2007

Pada tahun 2007, 60 persen wilayah Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai 5 meter. Sedikitnya ada 80 orang yang dinyatakan tewas dalam kurun waktu 10 hari karena tersengat listrik, sakit maupun terseret arus. Ada sekitar 320.000 orang yang terpaksa mengungsi.

5. Banjir Jakarta 2013

Banjir pada tahun 2013 terjadi masa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Banjir menyebabkan 20 orang meninggal dan 33.500 orang mengungsi. Banjir menggenang kawasan Sudirman termasuk di wilayah Bundarahan Hotel Indonesia (HI). Kerugian dari banjir tersebut mencapai Rp 20 triliun.

6. Banjir Jakarta 2020

Banjir pada tahun 2020 mengguyur DKI Jakartadi masa kepemimpinan Anies Baswedan ini menyebabkan setidaknya ada 21 orang meninggal dunia. Sejumlah titik yang tergenang air di Jakarta dan juga ada beberapa jalur kereta api dan bandara yang ditutup akibat banjir. 

Demikian sejarah banjir Jakarta terparah dari masa ke masa. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan Anda seputar sejarah banjir di Jakarta. 

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI