Suara.com - Sebuah informasi beredar bahwa Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan bahwa mencintai pasangan orang lain tidaklah dosa.
Informasi tersebut viral sejak akun Facebook bernama Key Neo mengunggah sebuah foto tangkapan layar artikel dari Portal Jember yang tayang pada 11 Januari 2022 berjudul “Hukum Mencintai Pasangan Orang Lain Ternyata Tidak Dosa, Menurut Ustadz Abdul Somad Itulah Nilai Jihad”.
Status Facebook tersebut hanya mengunggah tangkapan layar artikel tersebut tanpa menuliskan keterangan.
Lalu benarkah klaim tersebbut?
Baca Juga: Viral Kakek di Banjarnegara Ngeprank Dibegal hingga Viral, Alasannya Bikin Warganet Murka
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, pada kanal youtube Jalan Taubat yang tayang 21 Agustus 2018 memuat ceramah UAS terkait pertanyaan jemaah menganai hukum mencintai pasangan orang lain.
Pada ceramahnya, UAS menyatakan bahwa menyukai pasangan orang lain tidak dosa karena berasal dari hati dan bukan pilihan namun sebuah keterpaksaan.
Hal yang menjadi dosa menurutnya adalah jika seseorang menyukai pasangan orang lain dan melanjutkan rasa suka tersebut dengan tindakan.
Misalnya dengan meminta nomor hp, akhirnya terjadilah hal yang terjadi katanya.
Oleh karena itu, UAS mengatakan jika menyukai pasangan orang lain, maka tekanlah perasaan tersebut, jangan dituruti. Menekan perasaan tersebutlah yang ia sebut sebagai jihad melawan hawa nafsu.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 7 Tips agar Hubungan Asmara Terhindar dari Perselingkuhan
Sementara itu, pada artikel Portal Jember yang membuat judul pemberitaan tersebut akhirnya mengganti judul artikelnya menjadi “Dosakah Apabila Mencintai Pasangan Orang Lain? Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan Begini”.
Isi pemberitaan dari Portal Jember memang sudah sesuai dengan perkataan UAS dalam ceramahnya. Namun judulnya membuat kesalahpahaman, sehingga orang yang tak membaca isi beritanya bisa salah tangkap.
Kesimpulan
Dengan penjelasan di atas, maka judul artikel sebelumnya dari Portal Jember masuk kedalam kategori koneksi yang salah karena dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap pembaca.