Soal Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung Sebut Ada Menteri Jokowi yang Kurang Setuju

Selasa, 18 Januari 2022 | 18:15 WIB
Soal Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung Sebut Ada Menteri Jokowi yang Kurang Setuju
Kabinet Indonesia Maju
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Rocky Gerung menilai rencana pemindahan ibu kota tersebut merupakan ambisi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rocky menilai sebenarnya ambisi tersebut tidak didukung semangat dari para menteri di kabinet.

"Jadi saya bisa baca bahwa enggak ada sebetulnya optimisme di kalangan kabinet tentang pemindahan ibu kota," kata Rocky, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Soal Status Jakarta Tak Lagi jadi Ibu Kota Negara, DPR Ingin Bentuk Undang-Undang Baru

Rocky menyebut dan memberikan contoh salah satu menteri Jokowi yang kurang berkenan soal pemindahan ibu kota baru.

Salah satu menteri tersebut ialah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Menurut Rocky, Sri Mulyani akan kesulitan mencari pemasukan negara.

Kemudian, ada pula menteri yang memiliki bisnis di Jakarta dan kesulitan lantaran harus berdinas di Kalimantan Timur.

Rocky Gerung Sindir Menohok Jokowi yang Tegur Polisi. (YouTube/Refly Harun)
Rocky Gerung Sindir Menohok Jokowi yang Tegur Polisi. (YouTube/Refly Harun)

"Pasti Sri Mulyani senyum-senyum mesem, 'aduh bagaimana gue cari duit nih'. Kemudian menteri kabinet yang punya bisnis di Jakarta juga mulai memikirkan 'aduh presiden gue nih, mestinya kita tolak saja nih'. Jadi saya boleh bikin kalkulasi cepat-cepat, di dalam semester ini tuh ibu kota akan jadi headline yang semua orang merasa itu tidak pantas," ungkap Rocky Gerung.

Baca Juga: Kasus Omicron Melonjak, Jokowi: Mereka yang Bisa Bekerja WFH, Lakukanlah dari Rumah

Menurutnya, akan dibutuhkan banyak anggaran dalam pemindahan ibu kota.

"Ketidakpantasan itu tentunya bakal menjadi cekcok politik nanti karena ini langsung trade-off. Anggaran itu kan enggak mungkin dipetik dari daun pohon, jadi begitu ada anggaran masif yang digelontorkan ke ibu kota, pasti sektor lain bakal kekeringan anggaran," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rocky menilai kebijakan pemindahan ibu kota ini sebagai hal yang konyol.

Jokowi dinilai menghamburkan anggaran hanya untuk membangun ibu kota baru.

"Sekali lagi ini kebijakan yang agak konyol, di tengah pandemi, dalam upaya kita dalam mempersiapkan ketegangan di Asia Pasifik di China Selatan, kita justru buang-buang (anggaran) untuk bangun ibu kota sebagai monumen yang dimaksudkan hanya sebagai pencitraan saja," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI