Suara.com - Bagaimana sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa? Masyarakat yang selalu update informasi di internet menjadi sedikit risau dengan kabar potensi gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa. Potensi tersebut disampaikan oleh peneliti ITB.
Berlainan dengan keterangan dari peneliti ITB, Kepala Bidang Mitigasi GempaBumi dan Tsunami, BMKG, justru meminta masyarakat tidak khawatir secara berlebihan. Meskipun demikian potensi gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa ini masih terus dibicarakan. Agar anda lebih tahu dan tidak khawatir, mari disimak penjelasan sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa berikut.
Sudah tercatat sejak tahun 1700-an
Sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa sudah tercatat dalam sejarah sejak tahun 1700-an. Sejak tahun tersebut, zona megathrust dan tsunami di selatan Jawa sudah terjadi selama beberapa kali.
Baca Juga: Tsunami Tonga: Dahsyatnya Erupsi Gunung Berapi Bawah Laut di Pasifik
Aktivitas gempa besar atau disebut dengan major earthquake dan gempa dahsyat atau great earthquake sering terjadi. Sejarah gempa megathrust di selatan Jawa secara berurutan sebagai berikut:
- Tahun 1780 dengan kekuatan 8,5 magnitudo
- Tahun 1859 dengan kekuatan 8,5 magnitudo
- Tahun 1903 dengan kekuatan 7,9 magnitudo
- Tahun 1921 dengan kekuatan 7,5 magnitudo
- Tahun 1937 dengan kekuatan 7,2 magnitudo
- Tahun 1943 dengan kekuatan 8,1 magnitudo
- Tahun 1981 dengan kekuatan 7,0 magnitudo
- Tahun 1994 dengan kekuatan 7,9 magnitudo
- Tahun 2006 dengan kekuatan 7,8 magnitudo
- Tahun 2009 dengan kekuatan 7,3 magnitudo
Tsunami di Wilayah Selatan Jawa
Sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa seperti sebuah kesatuan karena setiap terjadi gempa besar, masyarakat di daerah pesisir akan secara otomatis berpikir tentang potensi tsunami.
Bukti pernah ada peristiwa tsunami di Selatan Jawa dapat dilihat dalam katalog tsunami Indonesia yang diterbitkan oleh BMKG. Dalam katalog tersebut disebutkan tsunami pernah terjadi pada tahun:
- 1840
- 1859
- 1921
- 1994
- 2006
Perlu untuk Anda ketahui, dikutip dari kkp.go.id, zona gempa megathrust adalah Istilah untuk menyebut sumber gempa di zona subduksi lempeng di mana subduksi kedalaman dangkal dan landai kurang dari 50 km. Zona subduksi ini dianalogikan sebagai “patahan naik yang besar”, sehingga disebut zona megathrust .
Baca Juga: Gempa Megathrust Adalah Pecahnya Batas Lempeng, Benarkah?
Lantas, wilayah mana saja di selatan Jawa yang pernah dilanda tsunami? Berikut berdasarkan catatan katalog gempa bumi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG). Terdapat 11 kali kejadian tsunami yang diawali oleh gempa bumi dan daerah-daerah yang dilanda tsunami adalah sebagai berikut:
- Tsunami Banyuwangi (1818)
- Tsunami Bantul (1840)
- Tsunami Tulungagung (1859)
- Tsunami Kebumen (1904)
- Tsunami Jember (1921)
- Tsunami Pangandaran (1921)
- Tsunami Banyuwangi (1925)
- Tsunami Purworejo (1957)
- Tsunami Banyuwangi (1994)
- Tsunami Pangandaran (2006)
- Tsunami Jawa Barat Selatan (2009)
Demikian informasi yang berhubungan dengan sejarah gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa. Harap diperhatikan dan selalu berhati-hati karena wilayah Indonesia memang rawan gempa.
Kontributor : Mutaya Saroh