Suara.com - Awal tahun 2022, empat selebriti ditangkap polisi dalam kasus narkoba.
Keempat selebriti yaitu Naufal Samudra, Velline Chu, Ardhito Pramono, dan Fico Fachriza.
Polda Metro Jaya menepis anggapan telah memiliki daftar nama selebriti yang terkait kasus narkoba dan menjadikan mereka target operasi.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional juga membantah. Mereka mengatakan tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi, kecuali bila yang bersangkutan memang merupakan bagian dari sindikat narkoba.
Baca Juga: Ditangkap Terkait Kasus Narkoba, Ardhito Pramono Ajukan Rehabilitasi
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mukti Juharsa artis yang ditangkap merupakan hasil pengembangan dari pengungkapan kasus sebelumnya.
"Itu kan pengungkapan kasus-kasus pengembangan. Pengembangan dari pelaku-pelaku kriminal narkoba," katanya.
"Kita nggak punya daftar list, itu bohong itu, isu itu. Kan kita ini dari hasil pengembangan kasus dan laporan dari masyarakat. Jadi kita tampung," kata dia.
Dalam laporan Suara.com, Purwo Cahyoko yang mewakili BNN menegaskan bahwa BNN maupun Polri tidak pernah menjadikan figur tertentu sebagai target operasi, apalagi untuk sekedar menjadikan artis sebagai bahan kampanye atau mencari popularitas.
"Hal ini tidak benar, saya jamin,” ujar Purwo.
Baca Juga: Ditangkap Kasus Narkoba, Ardhito Pramono Ajukan Rehabilitasi
Dalam setiap pengungkapan kasus narkoba, kata Purwo, melalui mekanisme, mulai dari adanya laporan, penyelidikan, dan diikuti dengan penyidikan.
“Dalam undang-undang, selalu disebutkan “barangsiapa” atau “setiap orang”, jadi bukan setiap artis, bisa siapa saja. Bila kemudian publik figur yang terkena, kepopuleran merekalah yang membuat kasus itu kemudian terekspos luas,” ujar Purwo.
Praktisi kesehatan yang juga selebriti Lula Kamal mengatakan narkoba tidak memandang bulu, siapa saja bisa terkena kasus narkoba.
“Bila ada yang mengatakan bahwa artis merupakan target operasi, sebenarnya semua yang menjadi pemakai adalah target operasi. Dan sangat menyedihkan sebenarnya saat artis yang menjadi panutan banyak orang, dan sangat berbahaya bila kemudian anak-anak muda yang mengidolakan menjadi menganggap penggunaan narkoba bukan apa-apa atau masalah,” kata Lula Kamal.
Rian D’Masiv berharap artis atau publik figur lebih menyebarkan citra positif, khususnya bagi fans-fansnya.
Rian beranggapan bahwa keterlibatan artis belakangan ini bisa berdampak buruk bagi profesi mereka sendiri.
“Saya sebenarnya jadi kasihan sama profesinya, karena artis atau musisi saat ini menjadi profesi yang menjanjikan dan banyak yang sekarang sudah menjalani pola hidup yang sehat. Jadi kita jangan menyalahkan profesinya, balik lagi ke individunya,” ujar Rian. [rangkuman laporan Suara.com]