Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program vaksinasi yang digelar di 30 provinsi, telah mencapai target di atas 70 persen.
Jumlahnya, kata Jokowi, saat ini mencapai 297.500.000 dosis vaksin yang telah disuntikan kepada masyarakat.
"Saat ini 30 provinsi telah mencapai target di atas 70 persen, vaksinasi sudah mencapai 297.500.000 angka yang tidak kecil," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Dies Natalis Ke 67 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1/2022).
Jokowi menuturkan, untuk capaian vaksinasi di Provinsi Jawa Barat sudah di atas 70 persen. Capaian vaksinasi di Jawa Barat itu kata Jokowi, setelah dibisiki langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Keragu-raguan Semua Pemimpin dalam Putuskan Sesuatu Berubah Setiap Hari
"Oh ya, tadi yang di atas 70 persen ini termasuk Provinsi Jawa Barat. Karena tadi Pak gubernur (Ridwan Kamil) bisik-bisik ke saya, 'Pak, Jawa Barat sudah 83 persen,' ya,ya, ya, ya," ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, untuk mencapai 297.500.000 dosis vaksin bukan hal mudah untuk negara serumit Indonesia.
Terlebih, kata Jokowi, kondisi geografi Indonesia yang membuat para vaksinator harus bekerja keras mendatangi warga-warga yang berada di daerah gunung, dan di pelosok-pelosok.
"Menyuntikkan 297 juta kali ke 17 ribu pulau, 514 kabupaten dan kota 34 provinsi bukan barang yang mudah, ada yang harus naik perahu, ada harus naik sepeda motor untuk naik ke gunung, bukan barang yang mudah," papar Jokowi.
Karena itu, Kepala Negara mengapresiasi TNI-Polri yang memberikan dukungan penuh program vaksinasi.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Banyak Negara Kaget Kasus Covid-19 Indonesia Tiba-tiba Turun Drastis
Indonesia kini berada di peringkat keempat negara dengan Vaksinasi Covid-19 terbanyak setelah Cina, Brazil dan Amerika Serikat.
"Saya sangat mengapresiasi TNI dan Polri yang memberikan dukungan penuh dalam rangka vaksinasi ini dan kita ini vaksinasinya nomor empat di dunia setelah Cina, Brazil, Amerika Serikat, kemudian Indonesia," katanya.