Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy meninjau lokasi terdampak gempa bumi magnitudo 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (16/1/2022). Ia melihat dampak serius timbul akibat gempa bumi yang terjadi pada beberapa hari lalu.
Kerusakan tersebut ia lihat pada rumah-rumah warga yang berada di Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Selain itu, Muhadjir juga meninjau SDN Kertajaya 1 Sumur dan MTS Mathla'ul Anwar, UPT Puskesmas DTP Sumur di Desa Kertajaya.
"Kesimpulannya bahwa gempa bumi yang terjadi pada tanggal 14 Januari kemarin punya dampak serius khususnya di Kabupaten Pandeglang ini," kata Muhadjir seusai melakukan peninjauan melalui keterangan persnya, Senin (17/1/2022).
Dalam kesempatan itu, Muhadjir didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita, Anggota DPR-RI Achmad Dimyati Natakusumah, dan Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sudirman.
Baca Juga: Gempa Banten Magnitudo 5,4 di Bayah, BPBD Lebak Imbau Warga Jangan Percaya Hoax
Muhadjir menyampaikan bahwa pihak pemerintah pusat bersama pemerintah daerah saat ini tengah menginventarisasi berbagai macam dampak akibat gempa bumi. Mulai dari dampak kemanusiaan, dampak sosial, termasuk dampak pada sarana dan prasarana.
"Secepatnya akan kami koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta pemerintah provinsi dan kabupaten untuk penyelesaiannya," tuturnya.
Kemudian, Muhadjir menyampaikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten/Provinsi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendata berbagai kerusakan akibat gempa bumi.
Berdasarkan data sementara yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB pada Sabtu (15/1/2022) pukul 17.30 WIB. Tercatat sebanyak 1.378 unit rumah terdampak pasca bencana gempa bumi. Terdiri dari 278 unit rumah mengalami rusak berat, 323 unit rumah rusak sedang dan 777 unit rumah rusak ringan.
Sementara untuk korban jiwa yakni meninggal dunia nihil, 2 orang luka ringan, 26KK atau 117 jiwa terdampak, diperkirakan 200 jiwa pengungsi (masih dalam pendataan).
Baca Juga: Gempa Bayah Banten Magnitudo 5,4 Terasa Hingga Jabodetabek
"Nanti kami akan pastikan kondisi seperti apa. Karena yang di sini dilaporkan berat belum tentu memang berat nanti perlu diverifikasi. Mudah-mudahan aja ternyata tidak semuanya berat," ujarnya.
Menurutnya, hal yang tak kalah penting untuk segera ditangani adalah kerusakan pada fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Berdasarkan data, ada sebanyak 19 sekolah rusak dan 14 Puskesmas rusak terkena dampak gempa bumi.
"Ini nanti akan kita tangani secara berkoordinasi antara Pemkab dan Pemprov terutama berkaitan dengan lahan itu tanggung jawab Pemkab. Kemudian untuk kerusakan itu nanti akan kami koordinasikan dengan Pemkab, BNPB dan Menteri PUPR," imbuhnya.
Selain itu, 4 kantor pemerintahan rusak, 1 tempat usaha rusak, dan 6 sarana ibadah rusak terdampak gempa bumi.
"Yang sifatnya sarana umum ini nanti otomatis akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah."
Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut mengungkapkan kalau pemerintah akan berusaha mempercepat proses pemulihan dari dampak gempa bumi Pandeglang. Adapun saat ini Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah mengeluarkan status tanggap darutat dari tanggal 14-27 Januari. Setelah selesai tanggap darurat, kemudian akan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Lamanya pemulihan akan tergantung seberapa kerusakan dan jumlah yang rusak dan itu akan kami cek. Saya belum berani memastikan tetapi kami akan usahakan segera pulih."
Dalam peninjauannya itu, Muhadjir juga memberikan bantuan berupa paket sembako, paket alat sanitasi, dan bantuan masker kepada beberapa keluarga yang terkena dampak gempa di Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.